Inisiasi Pelatihan Kolaborasi Penggerak Moderasi Beragama, Kemenag Gandeng TNI-Polri
Selasa, 22 Agustus 2023 | 21:15 WIB
Kaban Suyitno saat berpidato sekaligus membuka resmi pelatihan penggerak Moderasi Beragama di Ciputat, Tangsel, Senin (21/8/2023). (Foto: Kemenag)
Tangsel, NU Online
Kementerian Agama melalui Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat menyelenggarakan pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama. Kegiatan berkolaborasi dengan TNI dan Polri.
Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof Amien Suyitno, mengapresiasi pelaksanaan pelatihan tersebut. Menurutnya, pelatihan kolaboratif ini merupakan kali pertama secara nasional. Pelatihan ini dilaksanakan untuk wilayah Jakarta dan daerah penyangga ibu kota.
"Saya ucapkan selamat kepada Pak Mastuki dan tim yang berhasil menyelenggarakan kolaborasi ini. Saya paham bahwa kolaborasi melibatkan pihak luar sulit. Jadi, butuh effort tinggi untuk mengawalnya,” ujarnya saat memberi sambutan sekaligus membuka resmi kegiatan di Pusdiklat Ciputat, Jl Ir H Juanda Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (21/8/2023).
Baca Juga
Moderasi Beragama dan Urgensinya
Kaban menyatakan bahwa pelatihan kolaboratif ini akan menjadi model dan pola penyelenggaraan di provinsi lainnya. Tujuan dari pelaksanaan pelatihan kolaboratif ini untuk mempersiapkan para penggerak Moderasi Beragama dalam kaitan dengan tugas di masing-masing instansi.
"Itulah pentingnya mengapa kita perlu secara bersama-sama duduk bareng terkait dengan penguatan Moderasi Beragama," kata Kaban di hadapan 120 peserta pelatihan terdiri dari perwakilan Kemenag, TNI, dan Polri.
"Tadi sudah dinyatakan Pak Kapus bahwa pelatihan kolaboratif ini memang dirancang untuk mempersiapkan dan menghadapi tahun politik menjelang Pemilu 2024. Pelatihan kolaboratif tentang Moderasi Beragama dengan TNI-Polri ini digelar bertujuan hendak menyosialisasikan dan mendesiminasikan moderasi beragama sesuai roadmap Kemenag," sambungnya.
Baca Juga
Cara-Cara Menerapkan Moderasi Beragama
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini mengingatkan bahwa isu tentang Moderasi Beragama (MB) telah masuk di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Jadi, isu tentangnya sudah hampir berakhir satu tahun lagi. Dalam sisa setahun itu pula penguatan MB sudah harus menyasar seluruh kementerian/lembaga (K/L), termasuk TNI dan Polri.
120 peserta
Sebelumnya, Kepala Pusdiklat Teknis Mastuki Hs melaporkan bahwa pelatihan penggerak penguatan Moderasi Beragama kolaborasi Kemenag dengan TNI-Polri kali ini total 120 peserta. "Terdiri dari unsur TNI berjumlah 30 orang, dan unsur Polri berjumlah 30 orang,” ungkapnya.
Selebihnya, lanjut Mastuki, terdiri dari 60 orang dari unsur Kemenag, baik Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, maupun Kantor Kemenag kabupaten/kota.
“Dengan rincian sebagai berikut. Pertama, pejabat struktural atau fungsional yang membidangi Bina Paham Keagamaan Islam dan Penangangan Konflik pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat,” paparnya.
Kedua, pejabat struktural atau fungsional yang membidangi kerja sama dan kehumasan pada Kanwil Kemenag Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Ketiga, Kepala Kantor Kemenag Kota/Kabupaten di wilayah kerja Kanwil Kemenag Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat.
Keempat, Kepala Kantor Urusan Agama yang sedang mengimplementasikan program revitalisasi KUA di wilayah kerja Kanwil Kemenag Banten, DKI Jakarta, dan Jabar. Kelima, Polda Metro Jaya, dan keenam, TNI Angkatan Darat, Kodam Jaya.
Agenda bersama yang digelar di Kampus Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Ciputat, Tangerang Selatan itu dijadwalkan selama enam hari, Senin-Sabtu, 21-26 Agustus 2023.
Acara tersebut mengundang sejumlah narasumber pemateri dasar, antara lain Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof Amien Suyitno. Selain itu, juga menghadirkan narasumber ahli, antara lain Alissa Wahid (Pokja Moderasi Beragama) dan Menag 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin selaku inisiator Moderasi Beragama.