Nasional

Jajaran PBNU Halal Bihalal ke Wapres, Bahas Kaderisasi Ulama Syuriyah di Luar Jawa

Selasa, 2 Mei 2023 | 22:00 WIB

Jajaran PBNU Halal Bihalal ke Wapres, Bahas Kaderisasi Ulama Syuriyah di Luar Jawa

Halal bihalal Jajaran PBNU ke kediaman Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin di Jakarta pada Selasa (2/5/2023). (Foto: BPMI Setwapres RI)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf beserta jajaran, melakukan halal bihalal atau silaturahim ke kediaman Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin di Jakarta pada Selasa (2/5/2023).


Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, Kiai Ma'ruf dengan jajaran PBNU membahas sejumlah hal. Salah satunya mengenai kaderisasi ulama untuk jajaran syuriyah NU, terutama bagi kepengurusan di luar Jawa. 


"Yang menarik dalam diskusi itu, kalau hal yang berhubungan dengan tanfidziyah tidak masalah. Tapi yang justru banyak problem, terutama luar Jawa bagian timur itu adalah membangun kepengurusan, terutama yang syuriyah atau kalangan ulama," jelas Masduki melalui tayangan video yang diterima NU Online, Selasa malam. 


Dari problem tersebut, Kiai Ma'ruf sebagai Mustasyar sekaligus pernah menjabat Rais 'Aam PBNU pada 2015-2019 mencoba memberikan masukan kepada PBNU. Sebab Kiai Ma'ruf berpandangan bahwa ruh NU ada pada syuriyah. 


"(Kiai Ma'ruf usul) supaya mengadakan pengaderan. Kalau perlu didatangkan semacam transmigrasi dari Jawa ke luarJawa, terutama di bagian timur untuk khusus menjadi pengurus syuriyah, agar ruh itu ada. Karena memang ruh NU ada di tubuh syuriyah," tutur Masduki.


Pada kesempatan itu, Gus Yahya juga melaporkan perkembangan PBNU saat ini. Terutama terkait konsolidasi organisasi ke pengurus cabang, pengurus majelis wakil cabang, dan ranting. 


"Jadi (Gus Yahya melaporkan) seperti apa problem PBNU memikirkan cabang dan MWC. Karena sampai saat ini, menurut AD/ART terbaru bahwa pengurus cabang itu mempunyai hak otonom untuk menentukan siapa pengurus MWC dan siapa pengurus ranting," imbuh Masduki. 


Selain itu, Kiai Ma'ruf meminta PBNU agar ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang berbasis Pancasila dan NKRI dapat dioperasikan secara sungguh-sungguh di tingkat cabang, MWC, dan ranting. 


Masduki mengatakan bahwa diskusi dari pertemuan itu tak hanya menyoal fikrah NU atau soal hubungan antara agama dan kebangsaan, tetapi ada pembahasan yang jauh lebih penting. 


"Yang lebih penting lagi tadi dibicarakan mengenai upaya membangun ekonomi umat," pungkas Masduki.


Pada kesempatan itu, Gus Yahya didampingi oleh dua Wakil Ketua Umum PBNU yakni Prof Nizar Ali dan H Amin Said Husni. 


Turut hadir pula beberapa Ketua PBNU yakni KH Miftah Faqih, Prof Moh Mukri, dan Gus Aizuddin Abdurrahman. Gus Yahya juga didampingi oleh para Wakil Sekretaris Jenderal yaitu Ai Rahmayanti, HM Silahuddin, dan Sidrotun Naim.


Pertemuan itu diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Kiai Ma'ruf Amin. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin