Jember, NU Online
Kalau mau menjadi anggota NU, niatilah untuk mencari ridlo Allah. Jangan berniat mencari sesuatu selain itu. Sebab, ketika berniat mencari sesuatu, pasti tidak akan didapat. Hal tersebut dikemukakan Ketua PCNU Jember, KH Abdulah Syamsul Arifin dalam sebuah acara pengajian Aswaja di Kaliwates, belum lama ini.
Menurutnya, jika berniat mencari keuntungan duniawi lewat NU, biasanya tidak akan pernah tercapai. Sebab, NU bukan lembaga profit. "Tapi jangan khawatir jika bekerja untuk NU dengan ikhlas, keuntungan dunia pasti mengikuti. Itu namnya barokah. Ini fakta," terang Gus A'ab, sapaan akrabnya Rabu (31/8).
Ia lalu menceritakan sisi barokah NU yang dia rasakan sebagai Ketua NU. Dikatakannya, dalam menghadiri undangan apa pun yang atas nama NU, ia mengaku tak pernah menggunakan kas NU, tapi uang pribadi.
Namun, lanjutnya, uang tersebut pasti diganti oleh Allah di tempat lain dengan cara yang lain pula. "Saya misalnya diundang ke kantor PWNU Jawa Timur, saya pakai uang sendiri untuk ongkos, tapi pulangnya insyaallah saya dapat lebih banyak dari ongkos yang saya keluarkan, karena saya masih mampir di sekian tempat untuk mengisi pengajian," tukasnya sambil tersenyum.
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Jember itu lalu menyinggung kata-kata bijak yang sering diucapkan almarhum KH Muchit Muzadi terhadap pengurus NU. Katanya, kalau masuk atau menjadi pengurus NU, jangan berkata ingin membesarkan NU. NU tidak perlu dibesarkan. Sebab, NU sudah besar.
"Yang penting kita masuk NU, niat dandani awak. Ingin membenahi diri. Karena di NU kita berkumpul dengan ulama dan orang saleh. Itu kata Kiai Muchit. Jadi, dengan masuk NU, niat utama kita memperbaiki diri dulu. Lebih dari itu, NU menjadi kontrol sosial bagi kita. Kita jadi malu untuk berbuat yang tidak-tidak, apalagi pengurus," terangnya. (aryudi a razak/ abdullah alawi)