Jokowi: Kecerdasan Buatan bakal Dominasi Kehidupan Ekonomi Dunia
Rabu, 16 Agustus 2023 | 15:30 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidato dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya pada Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2023-2024, Rabu (16/8/2023) di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan Jakarta. (Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta, NU Online
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa perkembangan digitalisasi dan Artificial Intelligence atau AI (kecerdasan buatan) diperkirakan akan mendominasi kehidupan perekonomian dunia termasuk di Indonesia. Disrupsi ini harus dihadapi dengan strategi yang tepat sehingga bisa membawa dampak positif bagi bangsa dan negara.
Hal ini diingatkannya saat menyampaikan pidato dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya pada Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2023-2024, Rabu (16/8/2023) siang di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan Jakarta.
Untuk menghadapi perkembangan dunia digital dan AI ini, langkah-langkah yang perlu dilakukan menurut Jokowi adalah dengan memperkuat dan meningkatkan pembangunan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur fisik, dan non-fisik, terkait dengan teknologi informasi.
Baca Juga
Jokowi di Mata Kiai Lokal
“Struktur penduduk muda akibat bonus demografi kita manfaatkan secara maksimal. Transformasi ekonomi terus dilanjutkan untuk meningkatkan daya tarik investasi dan pembukaan lapangan kerja yang layak secara masif,” katanya.
Selanjutnya, partisipasi Indonesia dalam rantai pasok global, khususnya pada sektor berteknologi tinggi dan ramah lingkungan juga harus terus didorong. Perbaikan kualitas sumber daya manusia menurut Jokowi menjadi faktor utama transformasi ekonomi.
Baca Juga
Presiden Jokowi: Terima Kasih NU
“Pembangunan kualitas SDM yang sehat produktif dan inovatif juga menjamin inklusivitas serta keadilan terus dilakukan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, upaya menghapus kemiskinan ekstrem, stunting, dan pembangunan daerah terpencil harus berhasil dengan menjawab seluruh tantangan global dan nasional secara tepat dan efektif.
Dalam hal ini, peran APBN sangat penting dan strategis dalam mendukung, memfasilitasi serta menentukan arah kebijakan ekonomi sosial dan daya saing pertahanan dan keamanan nasional. “Kebijakan fiskal ke depan dirancang dengan tujuan mengakselerasi target dan prioritas pembangunan nasional. Agenda transformasi ekonomi termasuk hilirisasi sumber daya alam baik hasil tambang maupun pangan akan terus dilanjutkan,” bebernya.
Selain itu, perlindungan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berpendapatan rendah juga akan tetap menjadi fokus penting untuk menopang perbaikan struktural secara fundamental.
Selain digitalisasi dan AI, Jokowi juga mengungkapkan fakta perubahan lanskap global yang sangat cepat khususnya karena pergeseran geopolitik. Fragmentasi global, jelasnya, menciptakan disrupsi rantai pasok yang meningkatkan risiko krisis pangan energi serta keuangan dunia.
“Konstalasi Global harus disikapi dengan strategi kebijakan yang jitu dan antispatif. Kebijakan ekonomi dan fiskal harus mampu mentransformasi ekonomi untuk menghadapi tantangan hari ini dan hari depan. Pertahanan pangan dan energi serta transformasi manufaktur menjadi sangat penting,” jelasnya.
Industri pertahanan menurutnya juga penting dengan harus dibangun secara kompetitif untuk menjawab kebutuhan pertahanan keamanan Indonesia. “Dunia juga dihadapkan pada potensi krisis akibat perubahan iklim. Transisi penggunaan energi hijau perlu dilaksanakan secara progresif namun tetap adil dan terjangkau. Potensi nilai ekonomi hayati Indonesia harus kita manfaatkan sebagai faktor penting dalam mengembangkan dan meningkatkan investasi hijau di dalam negeri,” katanya.