Kader Fatayat NU Lampung Dibunuh secara Sadis, Ketua PBNU Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku
Senin, 22 Juli 2024 | 23:15 WIB
Bandarlampung, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) M. Mukri mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas pembunuhan pada kader Fatayat NU Lampung yang bernama Riyas Nuraini. Ia mendorong kepolisian segera menangkap pelaku.
"Pembunuhan dengan alasan apapun merupakan luka bagi kemanusiaan kita. Saya yakin polisi bisa mengungkap kasus ini dan publik berharap banyak pada polisi," kata Ketua PBNU asal Lampung ini, Senin (22/7/2024).
Ia sangat berharap kasus ini bisa ditangani dengan baik untuk menambah kepercayaan masyarakat pada kepolisian sesuai dengan hukum yang berlaku. Apa pun motifnya, pelaku harus mempertanggungjawabkan kekejaman yang telah dilakukan.
Kejadian ini sudah menjadi sorotan nasional sehingga harus ditangani dengan baik agar citra Lampung tak rusak. Ia menyebut kejadian ini termasuk tindakan yang sadis dan mengerikan. Bukan hanya tindak kriminal biasa.
"Kita semua berharap, kejadian menyedihkan ini tidak terulang lagi," harap Ketua PBNU Bidang Hukum ini.
Ia juga berharap keluarga besar NU Lampung untuk terus mengawal kasus ini agar proses pengungkapan bisa benar-benar tuntas. Selain itu, keluarga besar NU Lampung ia harapkan terus mendoakan yang terbaik untuk almarhumah.
Sementara Pimpinan Wilayah Fatayat Lampung akan mengawal dan memastikan pengungkapan kasus ini sampai ditemukan pelaku yang biadab dan tidak berprikemanusiaan. Ketua PW Fatayat Lampung Wirda menegaskan pihaknya akan berkolaborasi dengan aparat sehingga kasus ini terus menjadi prioritas.
"Kasus ini merupakan tindakan yang keji dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut," tegasnya.
Langkah konkret yang akan dilakukan di antaranya adalah dengan melakukan pendampingan melalui lembaga sayapnya yakni Lembaga Konsultasi untuk Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A).
Riyas Nuraini (30 tahun) ditemukan meninggal dengan terbungkus karung di kebun jagung, Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur pada Kamis (18/7/2024). Ia adalah kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lampung Timur yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang online, yang mengantar dagangannya secara COD (cash on delivery).
Sebelumnya ia dikabarkan menghilang sejak Rabu (17/7/2024). Suami korban, Sukani mengaku terakhir kali melihat korban saat hendak berangkat kerja pada Rabu pagi. Kemudian hingga sore hari, korban belum juga pulang. Ia sempat mencari keberadaan korban ke beberapa tempat, termasuk toko pakaian tempat biasa korban mengambil barang dagangan karena menurut pengakuan pihak keluarga korban ini bisnis online shop.
Kemudian, pada Kamis pagi pihak keluarga mendapat kabar bahwa seorang warga yang hendak mencari rumput menemukan sepeda motor korban jenis Vario B 4416 SFX tergeletak di tengah kebun. Di sepeda motor tersebut terdapat karung, setelah dibuka karung tersebut dipastikan berisi jenazah korban.