Jakarta, NU Online
Awal dan akhir Ramadhan menjadi kabar yang dinanti-nanti tibanya. Awal Ramadhan 1443 H berpotensi berbeda di kalangan umat Islam di dunia, baik karena perbedaan pandangan maupun karena perbedaan lokasi geografis.
Pasalnya, hilal di tanggal 29 Sya'ban 1443 H atau bertepatan pada Jumat (1/4/2022) berada posisi sedikit di atas kriteria imkanur rukyah (kemungkinan hilal bisa terlihat).
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah merilis hasil perhitungan (hisab) ketinggian bulan pada akhir Sya'ban 1443 H. Data tersebut dirilis bersamaan dengan Surat Instruksi Nomor 012/LF-PBNU/III/2022 yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris LF PBNU KH Sirril Wafa dan H Asmui Mansur pada Kamis (31/3/2022).
Data hisab LF PBNU menunjukkan keadaan hilal sudah berada di atas ufuk, tepatnya + 2 derajat 04 menit 12 detik dan lama hilal 9 menit 49 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Jumat Pahing 1 April 2021 pukul 13:25:54 WIB.
Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 4 derajat 34 menit 09 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 2 derajat 48 menit 22 menit utara titik barat.
Adapun kedudukan hilal berada pada 1 derajat 45 menit 47 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 3 derajat 24 menit 06 detik.
Berdasarkan hisab yang sama maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua, yakni sebesar +1 derajat 12 menit dengan elongasi 2 derajat 58 menit dan lama hilal 5 menit 48 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat dengan tinggi +2 derajat 06 menit, elongasi 3 derajat 04 menit, dan lama hilal 8 menit 42 detik.
Dengan ketinggian 2 derajat lebih 4 menit dan 3 derajat 4 menit, hilal tampaknya akan sulit dirukyat. Terlebih umur bulan yang belum mencapai 8 jam.
Jika hilal tidak terlihat, otomatis bulan Sya'ban akan digenapkan menjadi 30 hari atau dalam bahasa Fiqih disebut istikmal. Dengan begitu, awal Ramadhan 1443 H bisa jatuh bertepatan dengan Ahad, 3 April 2022. Sementara Sabtu, 2 April 2022, masih terhitung tanggal 30 Sya'ban 1443 H.
Kemungkinan itu semakin teramini jika NU mengikuti keputusan Kementerian Agama yang telah menandatangani kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) untuk menaikkan ketinggian minimum imkanur rukyah menjadi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Namun, kapan kepastian awal Ramadhan 1443 H menurut NU? Hal ini dapat disimak langsung pada pengumuman atau ikhbar awal Ramadhan besok, Jumat (1/4/2022), malam usai mendengar laporan dari para perukyat di seluruh Indonesia.
LF PBNU akan melaksanakan rukyatul hilal bulan Ramadhan 1443 H pada Jumat (1/4/2022) bertepatan dengan 29 Sya’ban 1443 H. LF PBNU telah menginstruksikan seluruh perukyat untuk dapat melaksanakan hal tersebut melalui Surat Instruksi Nomor 012/LF-PBNU/III/2022 yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris LF PBNU KH Sirril Wafa dan H Asmui Mansur pada Kamis (31/3/2022).
LF PBNU menginstruksikan pelaksanaan rukyatul hilal harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Petugas rukyatul hilal dianjurkan telah menjalani vaksinasi dan dalam keadaan sehat wal afiat, serta diprioritaskan berusia di bahwa 50 tahun.
Tempat rukyatul hilal juga harus disterilkan dengan disinfektan. Di lokasi juga tersedia tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan atau cairan sanitasi tangan.
LF PBNU memohon kepada para perukyah agar dapat melaporkan hasil rukyatul hilal dari tempatnya masing-masing melalui tautan yang sudah dikirimkan kepada seluruh pengurus Lembaga Falakiyah. Perukyat juga diharapkan dapat mengikuti pertemuan virtual melalui ruang virtual yang telah dibagikan melalui surat instruksi.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin