Denpasar, NU Online
Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser H Alfa Isneini mengapresiasi puluhan kader inti Pemuda Ansor Jawa Tengah meningkatkan kapasitas pencegahan penanggulangan bencana agar bisa semakin sigap saat menjalankan tugas kemanusiaaan.
Berdasarkan data khusus disampaikan Kepala Satuan Khusus Nasional Banser Siaga Bencana, Chabibullah, ujar Alfa di Denpasar, Selasa (10/10), 70 persen dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah berpotensi terjadi bencana alam.
"Sehingga pelatihan untuk peningkatan kapasitas penanggulangan bencana alam bagi kader seperti kemarin itu sangat diperlukan," ujar Alfa yang bersiap memantau kegiatan kemanusiaan Banser bagi pengungsi Gunung Agung.
Sebanyak 60 kader Banser terlibat aktif dalam kegiatan Sahabat Taruna Tanggap Bencana atau Tagana dari unsur Banser Tanggap Bencana (Bagana) digelar Kementerian Sosial di Magelang, Jawa Tengah mulai 5 hingga 7 Oktober 2017.
"Kami bersyukur sahabat-sahabat Banser telah mendapat pengetahuan tambahan keilmuan spesialisasi tentang penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial. Hal itu tentu berdampak positif untuk kegiatan organisasi dalam jangka panjang. Insya Allah mereka siap menjadi relawan penanggulangan bencana alam maupun sosial," kata Chabibullah menambahkan.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut dibuka Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial, Nur Amalia.
Dilansir dari laman kemsos.go.id, Amalia menilai sangat tepat jika Tagana bisa bersinergi dengan Bagana yang memiliki Sumber Daya Manusia besar dan jujur.
Tingginya risiko bencana alam di Indonesia membuat Kementerian Sosial mengharuskan setiap satu orang Tagana harus memiliki lima Sahabat Tagana.
Pembentukan relawan-relawan bencana dari unsur Banser sangat cocok karena BNPB telah mengeluarkan indeks risiko bencana dan terdapat 323 kabupaten dan kota berisiko tinggi terjadi bencana alam.
Sehingga dengan adanya Bagana berbagai macam bencana alam dan sosial disejumlah daerah bisa secepat mungkin tertanggulangi.
Amalian berharap, Tagana dan Bagana harus terus disinergikan dalam kegiatannya dan sama-sama menjadi ujung tombak dalam membantu masyarakat terkena musibah. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)