Rembang, NU Online
Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Alfa Isnaini mengatakan, kader Ansor Banser harus menata diri dalam persaingan global.
"Sebagaimana tema yang telah pilih yaitu Menjadi Roda Indonesia, cocok dengan tema sentral pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia yakni, SDM Unggul Indonesia Maju," tandasnya.
Hal itu diungkapkan saat menghadiri Apel Kebangsaan yang dihelat Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Rembang, Jawa Tengah bertepatan dengan HUT RI di lapangan Desa Pulo, Kecamatan Rembang, Sabtu (17/8) pukul 15.00 WIB.
Dikatakan, kader Pemuda Ansor dan Banser harus dinamis dan terus mempersiapkan diri dan kemampuannya agar dapat menjadi pelopor kemajuan pemuda Indonesia ke depan.
“Kepada seluruh peserta upacara apel kebangsaan Ansor dan Banser, kalian adalah tunas-tunas bangsa. Sebagai garda terdepan NU, hendaknya kalian mempersiapkan diri untuk meneruskan estafet kepemimpinan bangsa dan pembangunan," tegasnya.
Dijelaskan, tema sentral pada peringatan hari kemerdekaan hari ini adalah SDM Unggul Indonesia Maju, dengan ini GP Ansor khususnya Kabupaten Rembang menyebut bahwa Ansor Menjadi Roda Indonesia.
"Artinya apa, artinya Ansor Banser untuk menyambut menjadi SDM yang maju harus menata diri, harus menata kemampuannya ke depan, sehingga bisa berputar menjadi penyangga dan mesin Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan membawa apa yang disebut Indonesia maju ke depan sebagaimana yang diinginkan oleh Presiden Republik Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut Alfa mengatakan, sebagai kader GP Ansor terus mengasah diri, terus belajar, dan tidak menutup diri kepada siapapun, serta terus mengikuti perkembangan teknologi agar tidak tertinggal.
“Sebagai roda harus dinamis, sebagai roda mobil yang bernama Indonesia yang mesinnya sudah baku, yaitu mesin Nahdlatul Ulama. Yang memiliki akidah ahlussunnah waljamaah, maka harus kita dinamis," tegasnya.
Dsampaikan Alfa, Ansor Banser harus menata diri, Ansor Banser harus belajar, Ansor Banser tidak boleh menutup diri, harus membuka dengan pihak siapapun untuk belajar tentang teknologi, harus belajar tentang budaya. Dengan demikian, harapan negara bahwa SDM unggul dapat membawa Indonesia sudah bisa dimotori Gerakan Pemuda Ansor sebagai roda Indonesia.
"Di manapun sahabat tempatnya, sebagai roda ketika sahabat-sahabat dinamis, yang jadi guru jadilah guru yang dinamis, yang jadi pedagang jadilah pedagang yang dinamis, yang jadi birokrat jadilah birokrat yang dinamis, yang jadi politisi jadilah politisi yang dinamis, yang jadi pelajar mahasiswa jangan lupa bahwa ditampuk kepemimpinan ke depan Ada di pundak saudara," bebernya.
Menurutnya, letak kedinamisan ke depan ini dipertaruhkan untuk Indonesia berkemajuan. Maka sadarlah bahawa kita sebagai roda harus dinamis, harus banyak belajar keilmuan untuk masa depan Indonesia.
Apel kebangsaan yang diikuti sekitar 2.500 peserta, juga dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah H Shalahudin Ali.
Apel kebangsaan merupakan rangkai kegiatan Konferensi Cabang (Konfercab) GP Ansor Kabupaten Rembang dilaksanakan tanggal 18 Agustus 2019, di Pesantren Ngisor Waru Desa Sugihan Kecamatan Kota, Kabupaten Rembang. (Asmui/Muiz)