Jakarta, NU Online
Rapat terbatas Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama PTKIN se-Indonesia dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam membahas tiga agenda penting. Hal tersebut sebagai ikhtiar mengembangkan kualitas mahasiswa.
Arskal Salim GP Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama mengatakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama sejatinya sangat keren dan memegang posisi yang sangat strategis. Hal tersebut jika dilihat dari sudut pandang mutu pergururan tinggi.
“Wakil Rektor III itu jabatan yang bergengsi, bukan kacangan karena jumlah mahasiswa PTKIN, prestasi dan mutu mahasiswa serta dan kualitas alumni akan sangat tergantung dari perannya, kata Arskal, Kamis (12/9).
“Saya bangga dan menyambut baik tiga agenda yang dibahas dalam rapat terbatas, yaitu Student Mobility Program (SMP), pengembangan ma’had al-jamiah dan beasiswa mahasiswa asing, karena itu akan memberi bobot pada kualitas mahasiswa,” terang guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
Arskal Salim menandaskan Program SMP sangat penting sebagai student leader dan memberikan pengalaman mahasiswa mengenal dan memahami budaya perguruan tinggi di luar negeri.
“Melalui SMP mahasiswa akan tambah percaya diri dan mengenal lintas budaya yang akan bermanfaat bagi kehidupannya kelak,” ungkapnya.
Terkait dengan program beasiswa mahasiswa asing di PTKIN, Arskal mengatakan perlu ditangani secara serius karena menjadi bagian dari penguatan internasionalisasi PTKIN.
“Saya meminta Subdit Sarpras dan Kemahasiswaan berkolaborasi dengan Subdit Kelembagaan dan Kerja sama untuk menangani program ini sehingga berjalan dengan baik,” pintanya.
Ruchman Basori selaku Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan mengatakan dalam hal pengembangan ma’had al-jamiah perlu diperkuat regulasi dan posisioningnya, kelembagaan dan tata kelola, kurikulum, dan hingga kesejahteraan.
“Penguatan ma’had al-jamiah sangat penting bagi penciptaaan kultur dan budaya kampus yang moderat yang sangat dibutuhkan PTKIN,” ujar Ruchman.
Waryono Abdul Ghofur selaku Ketua Forum Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama PTKIN se-Indonesia berharap Ditjen Pendidikan Islam memberikan mandat yang jelas terhadap pengembangan ma’had al-jamiah menjadi kewenangan bidang kemahasiswaan.
“Dengan kewenangan yang jelas kita akan secara mantap dan sistematis mengembangkan ma’had al-jamiah, apalagi di saat kita di dera dengan maraknya paham-paham radikalisme dan intoleransi. “Ma’had al-jamiah akan menjadi laboratorium mencetak maha santri yang moderat dan menjadi kekuatan garda terdepan melawan radikalisme,” ungkapnya.
Rapar terbatas bidang kemahasiswaan dilaksanakan pada tanggal 11-12 September 2019 dan diikuti oleh Pengurus Forum WR/WK III PTKIN se-Indonesia dan tim yang ditunjuk untuk penguatan ma’had al-jamiah dan SMP.
Hadir dalam kegiatan itu Adib Abdushomas Kasubdit Kelembagaan dan Kerja sama Dit.PTKI, Sumper Mulia Harahap Sekretaris Forum WR/WK III, Amirudin Kuba Kasi Kemahasiswaan, Nur Yasin Kasi Sarpras pada PTKIN dan Otisia Arinindiyah Kasi Sarpras PTKIS.
Pewarta: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi