Kaban Litbang dan Diklat Kemenag, Prof Amien Suyitno saat berbicara tentang Diklat Pintar di Jakarta, Selasa (15/8/2023). (Foto: Dok Pusdiklat)
Jakarta, NU Online
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Balitbang Diklat Kementerian Agama, kembali membuka 5 pelatihan daring melalui Diklat Pintar dengan metode MOOC (Massive Open Online Course). Ada 5 diklat yang ditawarkan. Semuanya merupakan pelatihan baru dan belum pernah diselenggarakan.
“Pembukaan pelatihan baru ini untuk menjawab kebutuhan ASN Kemenag yang menginginkan pelatihan bidang pendidikan dan keagamaan relevan dengan tuntutan dan dinamika yang terjadi. Sekaligus kita ingin membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat,” kata Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kemenag, Prof Amien Suyitno dalam rilis yang diterima NU Online, Selasa (15/8/2023).
Lima pelatihan itu terdiri atas: 1) Pelatihan Numerasi I (Asesmen Numerasi Kelas Awal); 2) Pelatihan Numerasi II (Ide Praktis Pembelajaran dan Permainan Numerik); 3) Pelatihan Metodologi Pembelajaran; 4) Pelatihan Keluarga Sakinah; dan 5) Pelatihan Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS dalam Kurikulum Merdeka.
Pendaftaran pelatihan dibuka dari 14 hingga 20 Agustus 2023. Pelaksanaan pelatihan akan dilakukan mulai 21 hingga 30 Agustus 2023. Kepada semua masyarakat yang ingin mengikuti pelatihan, sila daftar di: www.pintar.kemenag.go.id
“Lima pelatihan baru ini sangat penting dan akan memiliki dampak besar. Numerasi, misalnya, pelatihan ini kita harapkan akan diikuti semua guru kelas awal sehingga bisa membantu menaikkan nilai PISA negara kita yang selama ini sangat rendah,” jelasnya.
Pelatihan Metodologi Pembelajaran dan Penilaian Berbasis HOTS untuk Kurikulum Merdeka juga penting bagi guru, dosen, dan para pendidik untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjalani proses pembelajaran.
“Layanan pembelajaran harus terus-menerus ditingkatkan, karena tuntutan para orang tua terhadap kemampuan anaknya juga terus meningkat. Jadi, kualitas para guru dan dosen dalam pelayanan pembelajaran ini selalu diupgrade,” tegasnya.
Terkait Bimbingan Perkawinan, Suyitno berharap agar pelatihan ini bisa menyasar peserta sebanyak-banyaknya. Pelatihan Keluarga Sakinah diharapkan tidak hanya diikuti para penghulu, penyuluh, atau calon pengantin saja, tapi juga masyarakat luas.
“Utamanya generasi milenial baik yang akan menjadi pengantin, maupun yang sudah berumah tangga,” harap Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.
Kaban mengajak seluruh pemangku kepentingan Kemenag untuk memanfaatkan pelatihan tersebut. Sebab, Diklat Pintar ini mudah diakses, sehingga bisa diikuti oleh siapa saja dan dari mana saja. Pemanfaatan teknologi dalam pelatihan ini, kata dia, sesuai arahan Menag Yaqut Cholil Qoumas, yakni transformasi digital.
“Pelatihan ini sangat adaptif dengan teknologi, mudah, efisien, dan bermanfaat, sesuai arahan bapak Menteri Agama dalam memanfaatkan teknologi,” tutur pria asal Tulungagung Jawa Timur ini.
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki HS menambahkan, lima pelatihan baru ini tidak dilaksanakan sendirian oleh Pusdiklat Teknis. Pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraan pelatihan.
“Pelatihan pada periode ini sangat istimewa karena dilaksanakan dengan banyak pihak, yaitu Inovasi Balai Diklat Keagamaan (BDK) Banjarmasin, BDK Palembang, dan BDK Bandung,” tandasnya.