Nasional

Ketum Ansor: Gus Dur Pejuang Kemanusiaan yang Menjunjung Tinggi Keberagaman

Jumat, 21 Desember 2018 | 04:33 WIB

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengenang sosok almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai pejuang kemanusiaan yang menjunjung tinggi keberagaman.

“Gus Dur Gus Dur selalu berada di garis depan membela kemanusiaan dan keberagaman. Bagi Gus Dur, tak ada artinya beragama jika seseorang kehilangan kemanusiaannya. Sebab sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat bagi kemanusiaan.  Pembelaan Gus Dur terhadap manusia bukan berarti melupakan Tuhan,” kata pria yang akrab disapa dengan Gus Yaqut ini.

Gus Yaqut menegaskan, pemahaman Gus Dur yang sangat mendalam tentang agama Islam itulah yang membuat dirinya juga akan selalu berada di garis terdepan membela kemanusiaan. Karena itu, sebagai pimpinan pemuda GP Ansor, Gus Yaqut mengaku selalu meneladani dan menerapkan pandangan Gus Dur dalam kehidupan sehari-harinya. Ucapan dan tindakan Gus Dur, lanjut dia, selalu menjadi inspirasi dalam berjuang menampilkan Islam rahmatan lil'alamin.

Dia mengatakan, Gus Dur selalu mengingatkan dan meyakinkan bahwa manifestasi pembelaan terhadap Tuhan yang paling luhur adalah menebar kasih sayang kepada semua makhluk-Nya. “Karena Tuhan dan para penghuni langit hanya akan merahmati mereka-mereka yang berkasih sayang terhadap semua penduduk bumi,” kata Gus Yaqut.

Selain itu, ujarnya, Gus Dur juga selalu memberikan contoh baik bertoleransi sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. 

“Kita bisa mengenang jejak-jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW. Kita tahu ada Piagam Madinah, piagam yang sangat unik menurut saya. Kenapa Nabi pada waktu itu tidak menyebut Piagam Islam, tapi Piagam Madinah, karena tentu salah satunya Nabi tahu bahwa penduduk Madinah memiliki agama yang beragam. Beliau memberikan contoh bagaimana bertoleransi dengan sesama pemeluk agama,” katanya.

Dalam konteks Indonesia, lanjut Gus Yaqut, Gus Dur adalah tokoh besar yang tak pernah lelah mengkampanyekan tentang pluralitas, tentang keberagaman. 

“Semoga bangsa Indonesia dapat mengambil teladan baik dari Rasulullah SAW atau teladan yang telah diberikan almarhum Gus Dur. Untuk itu, saya mengimbau jangan pernah pernah lelah mencintai Indonesia yang beragam ini,” pungkasnya. (Ahmad Rozali)


Terkait