Ketum PBNU Temui Presiden Joko Widodo, Undang Hadiri Peringatan 1 Abad NU
Senin, 2 Januari 2023 | 17:30 WIB
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) bersama sejumlah panitia Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2023). (Foto: twitter @setkabgoid)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) bersama sejumlah panitia Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2023).
Pertemuan tersebut adalah dalam rangka mengundang presiden untuk hadir pada puncak peringatan Harlah 1 Abad NU yang akan digelar di Stadiun Delta Sidoarjo Jawa Timur pada 7 Februari 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya mengatakan bahwa Presiden Jokowi berkenan hadir pada rangkaian kegiatan besar dalam rangka 1 abad NU.
“Alhamdulillah Bapak Presiden berkenan untuk bisa hadir. Mudah-mudahan tidak ada halangan,” kata Gus Yahya kepada awak media setelah pertemuan tersebut.
Gus Yahya mengatakan bahwa dalam resepsi 1 Abad NU nanti akan dihadiri lebih kurang satu juta warga NU, termasuk para ulama Nahdlatul Ulama dan juga ulama dari berbagai negara di seluruh dunia.
Pada pertemuan tersebut, Gus Yahya didampingi pengurus PBNU serta beberapa panitia kegiatan-kegiatan besar dan acara utama yang mewarnai puncak 1 Abad NU. Di antaranya adalah Syaifullah Yusuf (Sekjen PBNU), M. Najib Azca (Wasekjen PBNU), Erick Thohir (Ketua Steering Committee 1 Abad NU), Yaqut Cholil Qoumas (Penanggung Jawab Resepsi Puncak Acara 1 Abad NU), Azwar Anas (Penanggung Jawab Festival Tradisi Islam Nusantara), dan Nusron Wahid (Penanggung Jawab Porseni NU).
Gus Yahya juga menyampaikan suksesnya kegiatan R20 di Bali beberapa waktu lalu yang terus ditindaklanjuti oleh PBNU dengan pengembangan seperti memperkuat hubungan dengan pihak-pihak pemimpin agama.
“Mudah-mudahan pada tahun depan akan bisa terselenggara juga R20 di India di bawah kepemimpinan Presidensi India di dalam G20 yang akan datang,” ungkapnya.
Presiden Jokowi, lanjut Gus Yahya, berharap NU terus melakukan konsolidasi secara intensif sampai dengan basis paling bawah. Hal ini karena ke depan akan banyak sekali tugas dan tantangan yang harus dihadapi.
“Nahdlatul Ulama insyaallah siap untuk terus mencurahkan semua kekuatan yang dimilikinya dalam mengabdi dan layanan dan hubungan pada masyarakat agar masyarakat bangsa dan negara kita ini bisa melalui berbagai macam keadaan yang mungkin tidak mudah ke depan dengan selamat dan lebih baik,” tandas Gus Yahya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Fathoni Ahmad