Nasional

KH Ali Yafie Pakar Lingkungan Hidup yang Cinta Kebersihan

Ahad, 25 Februari 2024 | 14:00 WIB

KH Ali Yafie Pakar Lingkungan Hidup yang Cinta Kebersihan

Haul KH Ali Yafie di Bintaro Tangerang Selatan, Ahad (25/2/2024) (Foto: NU Online Banten/Singgih Aji Purnomo)

Tangerang Selatan, NU Online
Keluarga Besar KH Ali Yafie menggelar haul 1 tahun Alm Prof Dr KH Ali Yafie, Alm Siti Aisyah, dan Alm Azmy Ali Yafie di kediaman yang berada di Jl. Menteng V Blok FC 5 No. 12, Menteng Residence, Bintaro Sektor 7 Tangerang Selatan, Banten, Ahad (25/2/2024) pagi.

 

Sejumlah tokoh dan kerabat hadir memberikan testimoni kesan tentang KH Ali Yafie.


Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Hj Nadjmatul Faizah menyebut KH Ali Yafei adalah pakar lingkungan hidup dalam perspektif Islam.


"Ini menjadi panutan bagi kami," ujarnya.

 

Sementara itu, lanjutnya tulisan KH Ali Yafie menjadi rujukan di kalangan mahasiswa juga akademisi terutama di IIQ.

 

"KH Ali Yafie menghormati yang muda dengan mendengar dan mempersilakan bicara dalam diskusi," ujar perempuan yang hadir mengenakan kerudung warna krem kecoklatan.

 

Hj Nadjmatul Faizah juga mengatakan KH Ali Yafie adalah sosok seorang pemimpin sekaligus bapak bagi keluarga IIQ.


Selain itu menurutnya, yang paling diingat dari sosok KH Ali Yafie adalah memandang dan mempraktikkan kebersihan sebagai hal utama dan nomor satu.


"KH Ali Yafie pernah bercerita tentang Bung Karno. Bung Karno kalau kunjungan ke lokasi tidak melihat gedung yang megah, tapi melihat kebersihan di lingkungan tersebut," ujarnya.

 

Dirinya berharap jalinan silaturahim antara IIQ dengan keluarga KH Ali Yafie diharapkan tidak berhenti pada momen haul ini. "Tapi seterusnya alam segala pertemuan," ungkapnya.


Adapun para tokoh lain yang hadir pada haul ini antara lain Prof Jimly Asshidiqie, Prof Said Agil Munnawar, Ahmad Suaedy Dekan Fakultas Islam Nusantara Unusia, Bambang Wiwoho, Hariman Siregar Politikus, Rumadi Ahmad, Prof Andi Syamsul Bahri (Ketua Umum PB Darud Da’wah Wal-Irsyad), dan kerabat serta tokoh lainnya.


Wafat usia 96 tahun
Anregurutta Haji (AGH) atau KH Ali Yafie berpulang ke rahmatullah pada Sabtu (25/2/2023) malam, pukul 22.13 WIB. Kiai Ali wafat dalam usia 96 tahun setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama kurang lebih satu bulan terakhir.

 

Jenazah almarhum dimakamkan di TPU Tanah Kusir, pada Ahad (26/2/2023) selepas zuhur.


Kiai Ali Yafie lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 September 1926 atau 23 Safar 1345. Ia lahir di bulan saat Muktamar NU pertama digelar. 

 

Kiai Ali Yafie adalah anak ketiga dari lima bersaudara; As'ad, Muzainah, Munarussana, dan Amira. Ia lahir dari pasangan Syekh Muhammad Al-Yafie dan Imacayya. Ibunya adalah seorang putri raja dari salah satu kerajaan di Tanete, sebuah desa di pesisir barat Sulawesi Selatan.

 

Lalu ayahnya menikah lagi dengan Tanawali. Pasangan ini diberi empat keturunan; Muhsanah, Husain, Khadijah, dan Idris. Muhammad Al-Yafie meninggal pada awal 1950-an.


Karir dan organisasi
Kiai Ali Yafie pernah mengemban amanah sebagai Hakim di Pengadilan Agama Ujungpandang (Makassar) pada 1959-1962. Lalu menjabat Inspektorat Pengadilan Agama Indonesia Timur pada 1962-1965.  Kemudian pada 1965-1971, Kiai Ali Yafie mendapat kepercayaan untuk bertugas sebagai Dekan di Fakultas Ushuluddin IAIN Ujungpandang.

 

Pada Muktamar NU di Surabaya (1971), Kiai Ali Yafie terpilih menjadi salah seorang Rais Syuriyah PBNU. Lalu pada Muktamar NU di Semarang (1979) dan Situbondo (1984), ia kembali diberi amanah sebagai Rais Syuriyah PBNU.


Kemudian pada Muktamar NU di Krapyak 1989, Kiai Ali Yafie diberi amanah sebagai wakil Rais 'Aam PBNU. Ia kemudian menjadi Penjabat (Pj) Rais 'Aam PBNU 1991-1992 setelah KH Ahmad Shiddiq sebagai Rais 'Aam PBNU kala itu wafat.


Kiai Ali Yafie pun menjabat Ketua Umum MUI pada 1998-2000 menggantikan KH Hasan Basri. Ia pun pernah menjadi Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta pada periode 2002-2005.


Di samping berbagai kesibukan itu, Kiai Ali Yafie masih mendedikasikan dirinya untuk menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Darul Dakwah Al Irsyad, Pare-Pare, Sulawesi Selatan yang ia dirikan sejak 1947.

 

Kiai Ali Yafie merupakan seorang ulama yang juga aktif menulis. Ia banyak menelurkan karya-karya tulis yang dijadikan buku.


Kontributor: Singgih Aji Purnomo