Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj membimbing seorang pria asal Manado, Wlly F.D. Tendean memeluk agama Islam di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (2/1). (Foto: NU Online/Husni Sahal)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj membimbing seorang pria asal Manado, Wlly F.D. Tendean memeluk agama Islam. Prosesi pembacaan dua kalimat syahadat berlangsung di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (2/1).
Peristiwa tersebut disaksikan oleh Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani dan H Robikin Emhas. Seusai menuntun ikrar dua kalimat syahadat, Kiai Said menambahkan nama 'Muhammad' kepada Willy sehingga menjadi Muhammad Willy F.D. Tendean.
Sebelumnya, Kiai Said menjelaskan kepada Willy tentang kelebihan agama Islam, seperti tentang teologinya yang sejak dahulu hingga sekarang tidak berubah.
"Begitu pun syariatnya yang sama: shalat, zakat, puasa, haji," katanya.
Selain itu, sambungnya, kitab suci agama Islam, Al-Qur'an yang tidak mengalami perubahan sedikit pun. Hal itu disebutkan Kiai Said karena dijaga oleh para penghafal Al-Qur'an. Menurutnya, jika terdapat kesalahan cetak di dalamnya, maka akan segera diketahui para penghafal Al-Qur'an.
"Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad sampai sekarang masih asli. Banyak orang hafal Qur’an. Bahkan banyak yang gak ngerti artinya, tapi hafal Al-Qur'an. Perubahan pada titik (huruf) pun tidak ada," jelasnya.
Terakhir, Kiai Said mendoakan Willy agar istiqamah dalam menjadi seorang Muslim. Dia kemudian memberikan Al-Qur'an kepada Willy.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Muchlishon