Ternate, NU Online
Hari kesaktian Pancasila sebagai momentum mengedukasi generasi milenial akan pentingnya dasar negara sebagai falsafah kehidupan bangsa Indonesia. Keberadaan Kirab Satu Negeri (KSN) di seluruh Indonesia yang dimulai dari Sabang sampai Merauke dan berakhir di Gor Maguwoharjo Yogyakarta 26 Oktober mendatang demi meyakinkan hal tersebut.
Setelah dibawa keliling Merauke dan sampai di Maluku, Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Maluku menerima tujuh belas bendera Merah Putih. Upacara penyambutan dilaksanakan di Bandara Sultan Babullah, Senin (1/10). Nantinya 17 bendera dibawa mengelilingi Kota Ternate. Setelah itu digelar apel serah terima pataka Merah Putih ke Kesultanan Ternate.
Selain PW GP ansor, Pemerintah Kota Ternate, dan Kesultanan Ternate, kegiatan ini juga melibatkan berbagai perwakilan organisasi kepemudaan dan pelajar se-Maluku Utara.
Perwakilan Pimpinan Pusat GP Ansor Muhammad Abdul Idris dalam pembukaan kirab di Kedaton Kesultanan Ternate mengatakan bahwa penting bagi semua kalangan untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah masyarakat yang beragam.
"Indonesia merupakan negara yang besar yang terdiri dari berbagai suku. Untuk itu kita wajib terus merawat dan menjaga rasa persatuan,” katanya. Lebih lanjut Idris juga mengingatkan bahwa KSN harus diingat generasi muda sebagai semangat perjuangan Sultan Babullah.
“Kirab Satu Negeri ini mengusung semangat kebersamaan, semoga Allah berkenan meridhai, dan generasi muda baik Ansor maupun generasi yang akan datang mampu meneruskan spirit perjuangan Sultan Babullah," harapnya.
KSN juga bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila. Untuk itu Idris juga mengingatkan agar hal tersebut menjadi momentum demi memupuk rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.
“Kirab Satu Negeri berepatan dengan hari kesaktian Pancasila, karenanya harus jadi momentum untuk saling menghormati, menghargai perbedaan dalam rangka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Dalam pandangannya, Indonesia adalah negara yang besar dengan berbagai adat istiada, suku, dan budaya. “Maka rasa dan persatuan dan kesatuan ini harus benar-benar terus kita rawat dan jaga,” ujarnya.
Idris juga menyampaikan pesan Ketua Umum PP GP Ansor, Gus Yaqut tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara. “Pancasila merupakan landasan negara kita yang telah disepakati bersama. Untuk itu mari kita jaga dan rawat serta praktikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” terangnya.
Hal senada disampaikan perwakilan Pemerintah Kota Ternate Burhan Abdurrahman. Dirinya mengucapkan rasa terima kasih atas kehormatan menjadi salah satu titik KSN. “Harapan kami, kegiatan ini semakin memperkuat rasa kebersamaan sebagai bangsa Indonesia khususnya generasi muda Kota Ternate,” pesannya.
“Merupakan sebuah kehoraman Kota Ternate menjadi salah satu titik Kirab Satu Negeri,” katanya. Karena itu kegiatan ini semoga kian memperkuat rasa persatuan kita sebagai bangsa Indonesia, lanjutnya.
Tidak lupa bagi generasi muda Kota Ternate untuk terus memupuk jiwa nasionalisme. “Walaupun sejatinya kita berbeda suku, adat, tapi tetap satu bangsa Indonesia,” tegasnya.
Atas kegiatan ini Kesultanan Ternate mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam serta meminta salah satu bendera untuk diinapkan di kedaton. Hal tersebut sebagai wujud simbol spirit dan simbol rasa rasa saling memiliki Indonesia.
“Kami dari Kesultanan Ternate merasa terhormat terlibat dalam kegiatan Kirab Satu Negeri. Kami berharap Indonesia terus bersatu dan menjadi negara yang besar,” ungkapnya.
Kirab Satu Negeri di Maluku Utara akan berakhir Kamis (4/10) dan dilanjutkan ke Semarang Jawa Tengah oleh Tim KSN Nasional. (Khotim/Ibnu Nawawi)