Nasional

Kisah di Balik Bendera NU Raksasa Seberat 6 Kuintal (2)

Selasa, 21 November 2017 | 07:02 WIB

Mataram, NU Online
Proses pembuatan bendera raksasa NU, hingga kemarin, Senin (20/11) memakan waktu 40 hari. Beberapa faktor, terutama masalah cuaca, menyebabkan proses pembuatannya molor 10 hari dari waktu yang ditargetkan. Pasalnya, beberapa tahap perampungan bendera itu dilakukan di ruangan terbuka, bahkan di lapangan sepak bola.   

“Kini tahap finishing, tapi saya yakin akan selesai,” kata koordinator pembuatan bendera itu, Muhammad Hirjan, di kompleks Pendidik NU, kota Mataram, Senin malam (20/11).

Ia menjelaskan, bendera raksasa berukuran 60 m x 40 m atau seluas 240 m persegi. Bobotnya sekitar 600 kg atau 6 kuintal. Sementara yang menjahit kain-kain berwarna hijau itu menjadi satu, hanya satu orang, Ahmad Ritaudin, yang dibantu oleh beberapa asistennya.

“Hingga malam ini, ia masih mengerjakannya, memperluas kain itu,” kata dia.

Logo NU di bendera di kain itu, lanjutnya, dilakukan secara manual oleh sembilan orang. Mereka tidak membuat pola atau seketsa terlebih dahulu, melainkan langsung menggunakan rol. Sembilan orang itu memang ahli kaligrafi Lombok sehingga bisa menyerasikan ukuran besar huruf dengan luas kain.

Semua yang terlibat pada pembuatan itu, kata dia, adalah para santri dari pesantren-pesantren bumi seribu mesjid. Ahmad Ritaudin misalnya, adalah alumnus pondok pesantren Qomarul Huda, Bagu, yang diasuh Mustasyar PBNU TGH Turmudzi Badaruddin.

Bendera NU raksasa itu akan dihadirkan pada Pawai Ta’aruf Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2017 di Nusa Tenggara Barat, Rabu (22/11).

Pawai itu akan diawali dengan yang dihadiri belasan ribu Nahdliyin, Selasa (22/11). Rute pawai itu dari Islamic Center kota Mataram ke lapangan Sangkareang sejauh 1 km. (Abdullah Alawi)


Terkait