Kunjungi PBNU, Ini Pembicaraan Panglima TNI dengan Kiai Said
Senin, 5 Agustus 2019 | 12:45 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berkunjung ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (5/8)
Dalam kunjungannya tersebut, Panglima mengungkapkan bahwa kunjungannya tersebut merupakan silaturahim karena sudah lama belum jumpa mengingat kesibukannya dalam mengawal agenda lima tahunan, yakni pemilihan umum (pemilu)
“Untuk silaturahmi aja karena sudah lama tidak ketemu terkait kesibukan saya melaksanakan keamanan pileg dan pilpres apalagi waktu itu hampir delapan bulan kita melaksanakan pengamanan untuk proses kampanye,” katanya saat konferensi pers usai berbincang lebih dari satu jam.
Di samping itu, ia juga mengaku bahwa kedatangannya pada kesempatan tersebut sekaligus untuk berlebaran karena belum bertemu semenjak lebaran. “Hari ini saya silaturahmi beliau dan sekalian lebaran karena lebaran juga belum ketemu sama beliaunya,” katanya.
Selain silaturahim, Panglima TNI asal Malang, Jawa Timur itu juga mengungkapkan bahwa kunjungannya kali ini membicarakan bagaimana menjaga keutuhan bangsa. “Kita bicara terkait pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dari seluruh komponen,” ujarnya.
Sebab, lanjutnya, sebagai panglima, ia mengemban tugas untuk merekatkan seluruh elemen bangsa agar tetap dalam kebersamaan. “Dan tugas saya adalah untuk merekatkan seluruh komponen bangsa tersebut sehingga saya banyak bicara bagaimana kita menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjutnya.
Dalam pertemuan tersebut, Kiai Said memberikan beberapa buku, seperti Atlas Wali Songo karya KH Ng Agus Sunyoto, Buku Pintas Islam Nusantara karya M. Sulton Fatoni, dan Meneguhkan Islam Nusantara, sebuah buku biografi KH Said Aqil Siroj.
Hadir para ketua PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani, H Marsudi Syuhud, H Robikin Emhas, H Eman Suryaman, H M Sulthon Fathoni, Sekretaris Jenderal H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Bendahara Umum H Bina Suhendra, Wakil Sekjen H Imam Pituduh, H Iqbal Sulam.
Hadir pula Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Maarif H Zainal Arifin Junaedi dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathan (MDHW) Hery Heryanto Azumi. (Syakir NF/Fathoni)