Kunjungi PBNU, Menteri Agama Mesir Akui Ada Kecocokan Gerakan dan Pemikiran yang Terjalin Sejak Lama
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:30 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahldlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menerima kunjungan Menteri Agama Mesir Syekh Usamah Sayyid Al-Azhari di Lantai 4 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024) pukul 11.00 hingga 12.00 WIB.
Pada pertemuan itu, Syekh Usamah mengakui ada kecocokan gerakan dan pemikiran soal kebangsaan serta keumatan yang sudah terjalin sangat lama sejak sebelum kemerdekaan Indonesia pada 1926 antara PBNU dengan Mesir, khususnya ulama-ulama Al-Azhar.
"Khusus dengan NU Sayyid Usamah menyampaikan penghormatan yang tinggi terhadap NU. Karena menurut beliau, NU adalah institusi keagamaan yang bersejarah dan yang paling dekat dan paling cocok dengan Al-Azhar dari aspek ideologi, pemikiran, gerakan, dan pemikiran kebangsaan keumatan," kata Syekh Usamah melalui Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) PBNU Ahmad Ginanjar Sya'ban.
Ginanjar menjelaskan bahwa kedatangan Syekh Usamah ke Indonesia dalam rangka pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kemarin pada Ahad (20/10/2024) lalu.
"Sayyid Usamah mengucapkan selamat atas terlantiknya Presiden dan Wakil Presiden baru untuk Indonesia Pak Prabowo dan Bapak Gibran. Beliau juga mendoakan kepemimpinan baru ini bisa membawa Indonesia lebih maju, berkah, dan lebih sejahtera," jelasnya.
Syekh Usamah yang juga Penasihat Presiden Mesir Bidang Keagamaan itu juga menyingung tentang kebesaran sosok Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari sebagai seorang yang berilmu, memiliki visi keumatan, dan visi kebangsaan yang sangat dikagumi serta banyak dirujuk oleh ulama-ulama Al-Azhar Mesir.
"Beliau memiliki arsip dan dokumen bersejarah yaitu surat-surat dari KH Hasyim Asy'ari untuk Syekh Al-Azhar pada masa itu dan Grand Mufti pada masa itu yaitu Syekh Muhammad Bakhit Al-Muthi'i. Lalu ada Al-'Allâmah Yusuf Ad-Dajwi Al-Mishri," jelasnya.
Syekh Usamah mengatakan bahwa kedua tokoh itu memiliki arsip tentang KH Hasyim Asy'ari yang berkorespondensi secara langsung dengan dua sosok ulama besar Al-Azhar pada zaman itu. Isi dari korespondesi yaitu membicarakan tentang NU, keumatan, dan Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja).
Selain itu, Syekh Usamah menyebutkan kedekatan antara Mesir dan Indonesia karena Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Mesir juga turut serta memperjuangkan agar negara-negara di Timur Tengah dapat mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
"Syekh Usamah kemudian menyinggung tentang respek dan penghormatan beliau terhadap NU dan sekali lagi Syekh Usamah menegaskan tantang kedekatan antara NU dan Al-Azhar (Mesir)," terangnya.