Yoko Onoue (kelima dari kiri) bersama Ketum PBNU KH Said (keempat dari kanan) di Gedung PBNU Jakarta, Jumat (7/2). (Foto: Sofwan Erce)
“Setelah ini jangan lupa mulai belajar ngaji dan shalat,” tegas Kiai Said.
Kiai Said kemudian membimbing Yoko mengucapkan dua kalimat syahadat, kemudian, Yoko mengikuti apa yang diucapkan Kiai Said Aqil Siroj dengan lancar. Lalu, Kiai Said Aqil menanambahkan nama di belakangnya menjadi Yoko Aisyah.
Yoko sendiri merupakan warga Kota Kawasaki, Provinsi Kagawa, Jepang. Ia tinggal tinggal di Indonesia sejak tahun 2007 lantaran ada pekerjaan yang harus diselesaikan. 13 tahun tinggal di Indonesia, Yoko memiliki pandangan yang berbeda kepada bangsa Indonesia dan membawanya menjadi seorang muallaf.
Kini, dia pun bahagia sudah menjadi muslimah tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan siapapun. Seluruh keluarga di Jepang sudah mengetahuinya sebab Yoko izin terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya.
“Saya sudah izin dan sudah memberi tahu orang tua saya,” kata Yoko Aisyah.
Setelah masuk Islam, Yoko berencana menikah dengan seorang anggota Banser Kota Bekasi bernama Junaedi (26). Sebelum memutuskan untuk menikah dengan seorang WNI, Yoko mengaku sudah mengenal dekat dan jatuh cinta kepada anggota Banser.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori