Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan bahwa awal bulan Rabiul Akhir 1445 H jatuh pada Senin (16/10/2023).
"Awal bulan Rabiul Akhir 1445 H bertepatan dengan Senin Pon 16 Oktober 2023 M (mulai malam Senin) atas dasar rukyah," sebagaimana tertulis dalam Pengumuman Nomor : 051/LF–PBNU/X/2023 yang dikeluarkan pada Ahad (15/10/2023).
Keputusan didasarkan pada hasil rukyatul hilal, bahwa ada sejumlah lokasi yang melaporkan melihat hilal 1 Rabiul Akhir 1445 H pada Ahad, 29 Rabiul Awal 1445 H bertepatan 15 Oktober 2023 M.
"Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Selasa Kliwon 29 Dzulhijjah 1444 H / 18 Juli 2023 M. Laporan tiap lokasi rukyat yang menyelenggarakan rukyatul hilal pada saat ini terlampir. Terdapat beberapa lokasi yang melihat hilal," tulis pengumuman itu.
Dua lokasi yang berhasil melihat hilal, pertama, RSI Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur dengan penyelenggara Lembaga Falakiyah PCNU Kota Sidoarjo dan saksi M. Abdul Wahab. Hilal terlihat kasat mata pada pukul 17:28 WIB.
Kedua, balai rukyat Ibnu Syatir Ponorogo, Jawa Timur dengan penyelenggara Pondok Pesantren Al–Islam dan Lembaga Falakiyah PCNU Kabupatrn Ponorogo dan saksi Ahmad Junaidi. Hilal terlihat kasat kamera pada pukul 17:35 – 17:39 WIB.
LF PBNU Mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini.
Pihaknya juga meminta seluruh jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk menyampaikan ikhbar ini.
"Diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Rabiul Akbir 1445 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama, khususnya jajaran pengurus di wilayah / cabangnya masing–masing," lanjut pengumuman tersebut.
Sebagai informasi, hilal akhir Rabiul Awal 1445 H atau bertepatan dengan Ahad Wage, 15 Oktober 2023 M adalah 6 derajat 21 menit 15 detik dengan elongasi 7 derajat 47 menit 25 detik dan lama hilal di atas ufuk 26 menit 44 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Ahad Wage 15 Oktober 2023 pukul 00:57:15 WIB.
Hal ini berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.
Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 5 derajat 34 menit dan elongasi hilal hakiki 6 derajat 44 menit, serta lama hilal di atas ufuk 23 menit 28 detik.
Sementara tinggi hilal terbesar terjadj di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 5 derajat 54 menit, elongasi hilal hakiki 8 derajat 06 menit, dan lama hilal di atas ufuk 25 menit 38 detik.
Data di atas menunjukkan hilal sudah berada di atas ufuk dan sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah. Pasalnya, tinggi hilal sudah melebih 3 derajat dan elongasi sudah lebih dari 6,4 derajat.