LP Ma'arif NU: Moderasi Beragama Solusi Memahami Agama di Tengah Kemajemukan Bangsa
Kamis, 18 November 2021 | 01:00 WIB
Ketua LP Ma'arif NU H Zainal Arifin Junaidi pada pembukaan Workshop dan Pelatihan Moderasi Beragama untuk Guru SMA/SMK Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (17/11/2021). (Foto: LP Ma'arif NU)
Tasikmalaya, NU Online
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU menyelenggarakan Workshop dan Pelatihan Moderasi Beragama untuk Guru SMA/SMK Tasikmalaya Jawa Barat, Rabu-Jumat, 17-19 November 2021. Kegiatan tersebut adalah hasl kerja sama dengan Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama RI.
Ketua LP Ma’arif NU, KH Zainal Arifin Junaidi memaparkan bahwa Moderasi Beragama menjadi solusi jalan tengah dalam memahami dan mengamalkan agama di tengah kemajemukan bangsa.
"Karena itu, pemahaman keagamaan tidak boleh terlalu tekstual. Sebab, akan menghasilkan pemahaman keagamaan yang konservatif. Selain itu, juga tidak boleh terlalu kontekstual karena akan menghasilkan pemahaman agama yang liberal,” ungkap Kai Arjuna, panggilan akrabnya, saat pembukaan Rabu (17/11/2021) sebagaimana rilis yang diterima NU Online.
Ia menegaskan, potensi Nahdlatul Ulama dalam menanamkan nilai-nilai karakter Moderasi Beragama tidak diragukan. Pasalnya, nilai-nilai itu sudah diintegrasikan dalam semua mata pelajaran yang diajarkan di satuan pendidikan di lingkungan LP Ma’arif NU.
"Seperti ‘nilai-nilai tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (tegak lurus), tasamuh (toleran), syura (musyawarah), ishlah (perbaikan), qudwah (kepeloporan), muwathanah (cinta Tanah Air), la ‘urf (antikekerasan), i’tiraf al-‘urf (ramah budaya)," bebernya.
Ia juga menyampaikan, LP Ma’arif NU memiliki potensi yang sangat kuat dalam literasi Moderasi Beragama dan kebangsaan sehingga memiliki sikap yang jelas dan tegas. "(Pandangan NU) Cinta Tanah Air adalah bagian dari iman, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah bentuk final dari negara yang kita cita-citakan," tegasnya.
Selain itu NU juga memegang tri ukhuwwah, yakni ukhuwwah islamiyyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwwah wathaniyyah (persaudaraan sebangsa), ukhuwwah basyariyyah (persaudaraan sesama umat manusia).
Penyebaran dan penguatan Moderasi Beragama, disebut lebih maksimal dan masif sebab NU memiliki 23.370 pesantren di bawah RMINU; 43.718 TK Muslimat NU, dan 274 perguruan tinggi. Sementara sekolah dan madrasah sebanyak 21.045 terdiri dari 13.213 madrasah, dan 7.832 sekolah.
Kiai Arjuna menjelaskan, penamaan nilai karakter yang diberikan kepada siswa seperti rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis. Kemudian, peduli sosial, cinta Tanah Air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, dan peduli sosial.
Dalam pengembangan Moderasi Beragama, menurut dia, juga harus dikemas secara menarik dan sesuai kebutuhan kekinian, dengan biaya serendah mungkin namun berdampak besar, tempat terjangkau, dan dipromosikan dengan menggunakan media yang memungkinkan.
Workshop dan pelatihan tersebut diikuti 30 guru-guru PAI dari SMA dan SMK se-Tasikmalaya, difasilitasi langsung Tim LP Ma’arif NU PCNU Kota Tasikmalaya. Kegiatan juga dipandu langsung oleh fasilitator dari LP Ma’arif NU PBNU Soleh Abwa, Harianto Oghie, serta Tim Fasilitator Direktorat PAI Yanto Basri dan Khoirul Anam dari Inovasi.
Saat pembukaan hadir dan turut memberikan sambutan Ketua PCNU Kota Tasikmalaya, Asisten 1 Wali Kota Tasikmalaya, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori