LTN PBNU: Jangan Bosan Bikin Konten Kreatif di Media Sosial
Kamis, 28 November 2019 | 00:30 WIB
“Yang senang dengan tulisan, lanjutkan dengan tulisan, diunggah di website dan di media sosial. Yang menyukai fotografi, terus lanjutkan, tapi jangan sampai ketinggalan, konten video harus ada yang menggelutinya,” ungkapnya ketika dihubungi NU Online dari Bandung, Rabu (27/11).
Pria yang akrab disapa Cak Usma ini menjelaskan, media sosial hanyalah alat, tempat berkumpulnya masyarakat di dunia maya. Namun, kenyataannya, bagi kalangan tertentu, media sosial dijadikan alat untuk memasarkan ideologi dan kepentingannya. Ideologi tersebut di antaranya yang mengkafirkan umat Islam sendiri dan mengaanggap bughat terhadap negara.
Karena mereka masif melakukannya, kata Cak Usma, tak sedikit umat Islam yang terpengaruh, termasuk warga NU sendiri. Makanya, jangan salahkan jika ada terseret ideologi mereka jika kita tak menyediakan konten yang kreatif yang menandinginya.
Cak Usma bersyukur, anak-anak muda NU telah banyak merambah dunia media sosial. Konten pengajian ulama NU dan ajaran Islam Ahlussunah wal Jamaah bisa dengan sangat mudah ditemukan. Hal ini berbeda dengan tiga atau lima tahun ke belakang.
“Anak-anak muda NU secara sporadis mengunggah konten-konten pengajian kiainya di pesantren atau pengajian-pengajian peringatan hari besar Islam. Bahkan mereka saling bertukar konten untuk mengisi channel masing-masing,” katanya.
Ia yakin, beberapa tahun ke depan, warga NU akan terus memperbanyak konten-konten kreatif di setiap media sosial. Setiap platform harus diisi, jangan sampai ketinggalan.
Namun, ia mengingatkan, agar dalam membikin konten ,baik tulisan, foto, maupun video harus lebih kreatif lagi. Jangan asal-asalan. Tutorialnya sudah banyak di internet, asal tekun dan mendalam. Menurutnya, dengan cara otodidak pun bisa.
Pewarta: Abdullah Alawi