Nasional

Mahasiswa Harus Kritis agar Terhindar dari Radikalisme

Rabu, 23 Mei 2018 | 14:24 WIB

Jakarta, NU Online 
Direktur Wahid Foundation Yenny Zannuba Wahid mengingatkan mahasiswa untuk selalu berpikir kritis dan mempunyai wawasan luas agar tidak mudah disusupi paham-paham radikal.

"Mahasiswa harus berpikir kritis. Harus sering menggelar kajian," kata Yenny di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur, Rabu (23/5).

Selain itu, mahasiswa juga dituntut aktif di lingkungan kampus menjadi agen-agen perdamaian, seperti membuat gerakan-gerakan hoaks. 

"Gerakan anti-hoaks itu gerakan perdamaian toh, gerakan diskusi dan telaah juga," ucapnya. 

Namun menurutnya, karena sumber daya mahasiswa terbatas, maka pihak kampus harus pro-aktif, yakni memfasilitasi gerakan-gerakan mahasiswa yang positif. 

"Apalagi jika mahasiswa bisa menelurkan gagasan kritis dari kampus. Begitu ada  gejala infiltrasi, mereka mampu membendung di kampus dengan gerakan-gerakannya" katanya. 

Di sisi lain, para pejabat kampus, khususnya rektor dan dekan juga diminta tidak boleh cuek terhadap dinamika yang berkembang di lingkungan kampus. 

"Mereka (pihak kampus) harus bisa menyikapi, harus bisa melihat tentang dinamika. Kelompok-kelompok mana yang menggunakan ruang kampus, untuk keperluan apa, itu juga mesti dilihat. Siapa yang masuk dan memengaruhi gerakan-gerakan mahasiswa di kampus, itu juga harus mulai dicermati," jelasnya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)


Terkait