Nasional

Mahmoud Al Habbash: Palestina Sejak Lama Terima Solusi Dua Negara Meski Tak Sesuai Aspirasi

Jumat, 9 Agustus 2024 | 10:00 WIB

Mahmoud Al Habbash: Palestina Sejak Lama Terima Solusi Dua Negara Meski Tak Sesuai Aspirasi

Pertemuan Menteri Kehakiman Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash dengan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori di Gedung PBNU Lantai 4, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Jakarta, NU Online

Menteri Kehakiman Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash mengungkapkan bahwa Palestina sejak lama telah menerima solusi dua negara meski tak penuhi aspirasi masyarakat Palestina.


Pernyataan ini disampaikan Mahmoud dalam forum tertutup bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, di  ruang kerja Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar lantai 4 Gedung PBNU Jakarta pada Kamis (8/8/2024) siang.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Tadi juga ditanyakan pengurus PBNU terkait solusi dua negara. Beliau (Mahmoud) mengatakan bahwa PLO itu menerima solusi dua negara sejak dulu," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla.


Gus Ulil, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Israel tidak menerima solusi internasional tersebut. Hal itu membuat Pemerintah Palestina semakin pesimis terhadap kemungkinan terwujudnya solusi dua negara.


"Itu yang beliau (Mahmoud) sayangkan, kalau bangsa Palestina menerima solusi dua negara walaupun tidak memenuhi aspirasi Palestina," terangnya.


Aspirasi masyarakat Palestina sebenarnya adalah pembentukan satu negara dengan mengembalikan tanah Palestina yang dirampas Israel.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Enggak apa walaupun tidak memenuhi aspirasi kita, yang penting kita punya tanah untuk mendirikan negara," kata Gus Ulil menjelaskan ulang percakapan Mahmoud dengan PBNU.


Mahmoud juga berharap jika solusi dua negara diterapkan maka Israel harus mematuhi resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai batas wilayah dua negara yang telah berubah akibat agresi militer Israel dalam beberapa tahun terakhir. 


Adapun konflik Israel dan Palestina berlangsung cukup lama. PBB saat itu membagi luas wilayah milik Israel dan Palestina, tetapi resolusi itu tak diindahkan Israel. Wilayah Palestina hanya berkisar sekitar 22 persen dari resolusi yang dikeluarkan PBB.


"Masalahnya satu, bahwa Pemerintah Israel di bawah Netanyahu makin tidak menerima solusi dua negara," jelasnya.


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah.