Nasional

Masuk Raudhah Tidak Dikenai Biaya, Hati-hati Calo!

Senin, 5 Juni 2023 | 21:34 WIB

Masuk Raudhah Tidak Dikenai Biaya, Hati-hati Calo!

Jamaah haji berdesak-desakan di Raudhah pada musim haji 2019. (Foto: NU Online/Faizin)

Jakarta, NU Online
Raudhah dikenal sebagai tempat yang mustajabah untuk berdoa. Memasuki Raudhah merupakan keinginan setiap jamaah haji yang sedang beribadah di Masjid Nabawi. Para jamaah juga rela berdesak-desakan demi bisa masuk ke lokasi yang terletak antara rumah Rasulullah dan mimbar masjid.


Terkait dengan hal ini, Kepala Sektor Khusus, Jasaruddin mengingatkan, jamaah haji perlu waspada dengan adanya calo yang menawarkan masuk Raudhah dengan biaya tertentu. Ia memohon agar jamaah tidak mudah percaya dengan orang-orang yang minta bayaran.


"Ada informasi untuk masuk Raudhah harus bayar petugas. Ini informasi yang keliru. Ini harus kita konfirmasi. Ini petugas siapa. Mungkin ada orang yang memfasilitasi dia terus disuruh bayar," kata Jasaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online, Senin (5/6/2023).


Kita tegaskan, kata Jasaruddin, masuk Raudhah tidak bayar baik yang pribadi maupun yang rombongan dengan kloter jamaah.


Pasalnya ada jamaah yang mau masuk Raudhah secara mandiri, bertanya kepada dirinya apa benar harus membayar. "Pak, ini kita mau masuk. Harus bayar, ya, Pak?," katanya, menirukan pertanyaan jamaah yang mau masuk Raudhah tersebut.


Pemerintah, lanjut Jasaruddin, sudah memfasilitasi dan mengakomodasi dengan tasreh bagi jamaah haji Indonesia yang akan masuk Raudhah. Jamaah, kata dia, harus banyak konfirmasi dengan ketua kloter agar tidak terkena calo.


Ia juga meminta kepada jamaah memahami waktu-waktu yang telah ditentukan pihak Arab Saudi untuk masuk Raudhah.


"Waktu untuk masuk Raudhah per kloter, bagi jamaah perempuan dimulai dari pukul. 06.30-11.30 WAS. Sedangkan untuk laki-laki pukul. 11.30 WAS sampai menjelang pagi. Sementara untuk individu, bagi perempuan mulai setelah Maghrib sampai pukul. 24.00 WAS dan untuk laki-laki dari pukul. 24.00 WAS sampai menjelang subuh," sebut Jasaruddin.


Jasaruddin pun menyayangkan dengan adanya tasreh kloter tertentu yang keluar tetapi jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah jamaahnya. Hal ini menjadi problem bagi jamaah perempuan.


"Bagi jamaah laki-laki mungkin tidak masalah, bisa kita drop ke kloter lain yang masih ada slot kosong. Tetapi untuk jamaah perempuan, itu harus dicek satu per satu. Apakah benar sudah daftar tasteh, apakah waktunya sudah sesuai, jika tidak maka akan dikeluarkan, oleh pihak tasreh Arab Saudi," pungkasnya.


Editor: Muhammad Faizin