Masuki Tahun Baru Hijriah, Habib Muthohar Ajak Perbanyak Puasa Muharram
Sabtu, 30 Juli 2022 | 06:30 WIB
Jakarta, NU Online
Banyak cara yang dilakukan umat Muslim dalam menyambut tahun baru Hijriah. Salah satunya adalah memperbanyak puasa pada bulan Muharram. Sebab, Muharram adalah bulan utama untuk berpuasa setelah bulan Ramadhan.
Habib Muhammad bin Farid al-Muthohar mengatakan hal tersebut dalam tayangan YouTube NU Online bertema Puasa Bulan Muharram Berapa Hari?, pada Kamis (28/7/2022).
“Nabi Muhammad saw memerintahkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Muharram. Karena bulan Muharram termasuk ke dalam 4 bulan yang suci dan sangat mulia,” tutur Habib Muthohar.
Habib Muthohar membolehkan puasa selama sebulan penuh. Akan tetapi, biasanya Rasulullah saw ketika berpuasa sunnah sebulan penuh, pasti ada hari-hari di mana beliau tidak puasa, sehingga puasanya tidak satu bulan penuh.
Baca Juga
Tahun Baru: Penyesalan dan Harapan
“Diriwayatkan dari siti Aisyah bahwa selain bulan Ramadhan, Nabi puasa hampir sebulan penuh itu di bulan Sya’ban, bukan di bulan Muharram,” jelasnya.
Menurut Habib Muthohar, Imam an-Nawawi telah menjelaskan mengapa Rasulullah saw di bulan Sya’ban puasa hampir sebulan penuh, bukan di bulan Muharram? Setidaknya ada empat jawaban.
“Pertama, karena kemuliaan Muharram datang kepada Nabi Muhammad di akhir hayat beliau. Kedua, karena di bulan Sya’ban akan dilaporkan amalnya kepada Allah swt. Rasulullah ingin ketika amalnya dilaporkan, beliau sedang dalam keadaan berpuasa,” ujarnya.
Ketiga, supaya umatnya tidak berpuasa sebulan penuh di bulan-bulan selain bulan Ramadhan, seperti Muharram dan Sya’ban. Keempat, mungkin di bulan Muharram Rasulullah saw sedang safar atau sedang sakit, sehingga tidak bisa berpuasa sebanyak di bulan Sya’ban.
“Intinya, kita diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW agar jangan sampai dalam satu bulan penuh kosong dari berpuasa,” pungkas Habib Muthohar.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori