Jakarta, NU Online
Rais Majelis Ilmi Jam’iyyatul Qurra’ wal-Huffaz Nahdlatul Ulama JQHNU KH Ahsin Sakho Muhammad mengajak ahli-ahli Al-Quran untuk berjuang memasyarakatkan ajaran kitab suci ke daerah-daerah terpencil.
<>
Menurut Sekretaris Jenderal JQHNU Ahmad Ari Masyhuri, hal itu disampaikan Kiai Ahsin pada taushiyah Hari Lahir (Harlah) ke-62 JQHNU di Pesantren Nurul Qur’an Al-Istiqomah, Gresik, Jawa Timur, Ahad, (10/2) lalu.
Rektor IIQ tersebut, sambung Ahmad Ari, juga mengimbau pengurus JQHNU di wilayah kecamatan dan desa/kelurahan untuk mendorong Al-Quran sebagai budaya dalam kehidupan bagi generasi muda.
“Karena dengan Al-Quran akan tercipta generasi muda yang mampu menetralisir tantangan kemajuan zaman menjadi lebih baik,” kata Ahmad Ari menirukan Kiai Ahsin, kepada NU Online, di Jakarta, Jumat (15/2).
Ahsin juga menyambut ajakan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) Ir H. Helmi Faishal Zaini untuk menebarkan kader JQH NU di daerah-daerah terpencil. Tujuannya untuk memasyarakatkan dan menciptakan generasi yang Qurani.
JQH NU adalah Badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama yang didirikan KH Wahid Hasyim dan tokoh-tokoh muslim lain, di Jakarta 15 Januari 1951.
Penulis: Abdullah Alawi