Jombang, NU Online
Selain bermusyawarah untuk memilih Rais Aam dan Ketua Umum PBNU, peserta muktamar juga akan mendiskusikan berbagai persoalan keagamaan, keumatan, kemasyarakatan, dan kebangsaan. Karena itu, Menag Lukman Hakim Syaifuddin berharap media tak cuma berfokus meriuhkan isu suksesi atau pemilihan kepengurusan yang baru. Lebih dari itu, media diharapkan mampu memotret pembahasan isu secara tepat sehingga bisa menjadi wacana yang mencerahkan publik. <>
“Media hendaknya mampu mengangkat dan mendalami isu-isu penting tersebut sebagai proses pencerahan publik, selain isu di seputar pemilihan Rais Aam dan Ketua umum PBNU yang seringkali lebih menyita perhatian umum,” terangnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga berharap proses muktamar NU berjalan secara demokratis dan menjunjung nilai moral (akhlakul karimah).
“Saya amat berharap proses musyawarah selama muktamar berlangsung benar-benar menerapkan prinsip demokrasi dan menjunjung tinggi akhlakul karimah,” kata Menag Lukman di Jombang, Jawa Timur.
Terkait mekanisme pemilihan, Menag menegaskan tidak dalam posisi mengusulkan suatu konsep, apakah dengan voting, melalui ahlul halli wal aqdi, atau alternatif lainnya.
“Hal itu sepenuhnya menjadi domain dan kehendak mayoritas muktamirin yang berdaulat dalam muktamar,” tegasnya.
Apa pun hasil muktamar ini, Menag Lukman berharap NU ke depan semakin mampu mengembangkan paham Islam yang menebarkan rahmat bagi semua, serta menjadi mitra strategis dan konstruktif bagi Pemerintah dalam merawat keindonesiaan.
“Selamat kepada para Nahdliyin dalam bermuktamar. Semoga menghasilkan sumbangsih yang mendasar dan signifikan bagi kemajuan negara dan bangsa,” harap Menag. Red: Mukafi Niam