Nasional

Menag: Pramuka Merupakan Gerakan Kebangkitan dan Komitmen

Rabu, 20 Februari 2019 | 06:30 WIB

Jakarta, NU Online

Menteri Agama H Lukman Hakim Saifuddin mengemukakan bahwa gerakan pramuka merupakan gerakan kebangkitan dan komitmen, yang memang seharusnya diikuti generasi muda yang aktif di pramuka untuk terlibat ambil bagian dalam misi pembangunan dan kemanusiaan.

Gerakan ini memiliki manfaat menjadikan generasi muda lebih matang sebagai  warga negara. “Gerakan pramuka berkomitmen membangun generasi muda menjadi warga negara yang unggul dan bertanggung jawab,” kata Lukman pada pembukaan Pergamanas II yang diselenggarakan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (20/2).

Menurutnya, dalam membangun generasi muda yang unggul dan bertanggung jawab, terdapat nilai-nilai idealisme dasa dharma seperti kedisiplinan, kemandirian, solidaritas, dan integritas. Hal itu merupakan modal penting bagi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, unggul, dan berdaya saing.

Ia mengatakan, saat ini sedang memasuki sebuah era perubahan yang terjadi begitu cepat. Sehingga mutu dan daya saing sumber daya manusia menjadi perhatian serius pemerintah dalam upaya mempercepat pembangunan nasional.

“Kita tidak boleh lagi terlena, bangga hanya dengan kekayaan alam yang kita miliki. Kekayaan alam yang melimpah tanpa didukung kualitas SDM yang unggul dan berintegritas hanya akan semakin menyengsarakan dan menghinakan kita,” jelasnya.

Pada kesempataan itu, Lukman juga mengungkapkan dihadapan ribuan peserta Pergamanas bahwa generasi muda merupakan sasaran empuk dan strategis dari gerakan dari jaringan ekstremeisme agama dalam upaya penanaman pahamnya: paham kebencian, permusuhan, pemahaman dan simbol agama yang berbeda dan paham kebencian terhadap simbol-simbol negara.

“Mengingat usia sekolah merupakan usia yang rawan, maka dalam konteks ini adik-adik pramuka santri Nahdlatul Ulama harus hadir dan berada pada baris terdepan untuk melakukan aksi bela negara, aksi bela NKRI, aksi bela Pancasila dan aksi bela agama secara bertanggung jawab,” terangnya.

Ia meminta agar Pergamanas ini dijadikan momentum untuk mensukseskan gerakan nasional revolusi mental dalam rangka membangun generasi muda yang inklusif, toleran, berintegritas, disiplin, produktif, inovatif kreatif, terampil, dan berkarakter.

Selain itu, kegiatan yang rencananya berlangsung hingga 23 Februari 2019 itu juga harus kita jadikan sebagai momentum untuk membumikan nilai-nilai dasa dharma pramuka dalam rangka mengawal kebinekaan Indonesia. (Husni Sahal/Ahmad Rozali)


Terkait