David saat mengikrarkan dua kalimat syahadat di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada 16 Juni 2019 di bulan Ramadhan. (Foto: tangkapan layar)
Jakarta, NU Online
Nama lengkapnya Cristalino David Ozora (16). Tubuh mungilnya kini masih tergeletak tak sadarkan diri di rumah sakit selama 5 hari sejak 20 Februari 2023 lalu. Awalnya, ia dirawat di RS Medika Permata Hijau. Kemudian dipindahkan ke RS Mayapada Jakarta Selatan agar penanganannya lebih intensif.
Rupa badannya yang mungil diakui oleh ayah teman David yang dulu sama-sama mondok di Assalam Bogor, KH Taufik Damas. "Saya kenal David, badannya kurus dan tidak tinggi," ungkap Kiai Taufik Damas, Kamis (23/2/2023) lewat twitternya.
David menjadi korban penganiayaan sadis yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo, anak eks pejabat pajak hingga terkapar koma. Video penganiayaannya yang beredar di media sosial membuat publik berduka dan prihatin.
Perbincangan David makin viral setelah muncul sosok mungilnya saat mengikrarkan dua kalimat syahadat. David merupakan mualaf yang tiga tahun lalu, tepatnya pada bulan Ramadhan 16 Juni 2019 berikrar syahadat di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah atas kesadaran dirinya. Dengan begitu, David mengikuti jejak sang ayah, Jonathan Latumahina yang lebih dahulu masuk Islam.
Dalam video yang disebar di twitter terekam sosok David tengah mengucapkan dua kalimat syahadat di depan seorang ustadz dan disaksikan oleh sejumlah orang sebuah majelis pengajian.
Ia mengenakan baju berwarna mayoritas hitam berkerah oranye dan saling berhadap-hadapan dengan seorang ustadz. Ustadz tersebut mulanya tampak kebingungan dengan kesiapan David.
"Ini David korban kekerasan anak pejabat pajak 3 tahun yang lalu saat datang sendiri minta disyahadatkan di daerah Muntilan Magelang. Semoga David segera sadar dari komanya. Mohon doa sahabat-sahabatku semuanya. Lahul Fatihah," tulis akun @Pangeran_Sofiwi dikutip NU Online, Jumat (24/2/2023).
Video yang berdurasi 1 menit 35 detik dan ditonton 113 ribu kali itu nampak membuat netizen ikut merinding. Niat David yang ingin menjadi seorang mualaf rupanya menjadikan ia sebagai seorang santri.
David pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Inggris Assalam, Megamendung, Bogor selama dua tahun. Ia masuk pada pertengahan 2017 silam.
David juga dikenal aktif mengajar ngaji warga lingkungan sekitarnya. Momen ini pun diunggah sang Ayah, Jonathan Latumahina dalam laman facebook pribadinya. "Mohon doanya untuk putera saya, agar bisa berguna untuk saudara-saudaranya lagi," harap Jonathan.
Kronologi penganiayaan
Kronologi Penganiayaan David Kasus berawal dari penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap David pada malam tanggal 20 Februari 2023. Menurut keterangan saksi, David sedang berada di rumah temannya ketika ia mendapat WhatsApp dari mantan kekasihnya berinisial A (15).
Perempuan yang diketahui bernama Agnes itu menghubungi David dengan dalih hendak mengembalikan kartu pelajar. Rupanya ketika David keluar dari rumah temannya, Dandy bersama rekan-rekannya sudah menunggu David dengan mobil Jeep Wrangler Rubicon.
Dandy meminta David untuk masuk ke mobil tersebut dan membawanya ke sebuah gang gelap. Di gang inilah penganiayaan terhadap David terjadi.
Dari video penganiayaan yang beredar, David sudah terkapar tak berdaya dan Dandy masih memukuli bagian kepala dan muka David. Ketika memukuli David terdengar suara-suara seolah mereka melakukan "selebrasi" terhadap tindakannya terhadap David. Terdengar pula kata-kata bahwa mereka tidak takut dilaporkan atas tindakannya.
Video itu kini beredar luas di media sosial. Warganet yang mendapat sebaran video tersebut diminta untuk berhenti menyebarluaskannya karena video itu menunjukkan kekerasan terhadap anak di bawah umur.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Fathoni Ahmad