Nasional

Menjaga Hati Agar Tetap Suci Usai Bulan Suci

Kamis, 31 Mei 2018 | 07:30 WIB

Menjaga Hati Agar Tetap Suci Usai Bulan Suci

KH M. Luqman Hakim. (Istimewa)

Jakarta, NU Online
Menjaga hati agar tetap suci usai bulan suci Ramdahan sepenting menyiapkan hati yang suci saat menghadapi Ramadhan tiba. Ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan merupakan penempaan keimanan dan ketakwaan kepada Allah sehingga berdampak positif di hari-hari kemudian.

Sebab itu, Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim menekankan bahwa menyiapkan hati agar suci di bulan suci sangat penting bagi seorang hamba.

“Siapkan hati agar suci di bulan suci. Cahaya Allah melimpah di sirr kita lalu memantul ke qalbu kita. Tergantung hatimu apakah sedang suci atau sedang jinabat,” ucap Kiai Luqman dikutip NU Online, Kamis (31/5) lewat akun twitter pribadinya @KHMLuqman.

“Sucinya hati saat ruhmu menguasainya, jinabatnya hati saat nafsumu menguasainya,” sambung penulis buku Jalan Cahaya ini.

Praktisi Tasawuf ini juga mengungkapkan, hati lembut manusia sebab kasih sayang Allah. Tetapi sebaliknya bahwa kerasnya hati maupun keras kepala datangnya dari manusia.

“Sadari, kasih sayang datangnya dari Allah, yang membuat hatimu lembut. Namun keras hati keras kepala itu darimu yang membuat orang-orang di lingkunganmu lari,” tutur kiai kelahiran Madiun, Jawa Timur ini.

Atas kasih sayang Allah tersebut, Kiai Luqman mendorong seorang hamba untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk perilaku-perilaku positif. Hal itu merupakan bagian dari implementasi agama.

“Wujudkan kasih sayang-Nya dengan memaafkan, mohonkan ampunan Allah kepada mereka, berinteraksi, berpadu, lalu bertawakal sebelum berbuat,” ungkapnya.

Bila seorang hamba membandel, tandas Kiai Luqman, terus menuruti ambisi dan nafsu, alpa dengan Allah, maka bertanyalah pada dirimu sendiri: “Hai diri, apakah untuk ini semua dan aktivitas seperti ini, kamu diciptakan?" (Fathoni)


Terkait