Menkopolhukam: Kita Dapat Titipan dari KH Hasyim Asy’ari
Jumat, 21 Oktober 2016 | 16:11 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto memuji perjuangan para ulama dan kaum santri dalam merebut kembali kemerdekaan saat tentara Inggris (NICA) hendak menguasai Indonesia pada tahun 1945. Jasa tersebut terekam dalam seruan perang suci melawan penjajah oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari yang dikenal dengan Resolusi Jihad.
Ia mengatakan, Resolusi Jihad muncul setelah Presiden Soekarno berkonsultasi kepada KH Hasyim Asy’ari dan meminta bantuan terkait situasi genting Indonesia yang baru sebulan memproklamasikan kemerdekaannya. Melalui Resolusi Jihad, pecahlah pertempuran heroik pada tanggal 10 November yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
“Kita ketitipan warisan dari Kiai Hasyim Asy’ari, yakni warisan kemerdekaan,” katanya di hadapan ribuan warga yang memadati Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (21/10) malam, dalam acara pembacaan shalawat Nariyah sebagai bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri Nasional.
Menurutnya, setelah kemerdekaan ini dinikmati perjuangan bangsa Indonesia masih belum selesai. Warisan kemerdekaan tersebut, katanya, mesti dijaga dan diisi bersama-sama dalam rangka mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, bukan untuk diri kita sekarang melainkan pula untuk generasi yang akan datang.
Turut hadir dalam kesempatan ini Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Mustasyar PWNU DKI Jakarta KH Maulana Kamal Yusuf, pejabat daerah setempat, dan segenap pengurus syuriyah dan tanfidziyah PWNU DKI Jakarta.
Acara pembacaan shalawat Nariyah tersebut menjadi bagian dari agenda Pembacaan 1 Miliar Shalawat yang digelar secara serentak di Indonesia. Selain di Jakarta, pembacaan shalawat Nariyah juga dipusatkan di Lamongan, Lirboyo, Pasuruan, Situbondo, Lampung Tengah, Balikpapan, dan Samarinda. (Mahbib)