Nasional

Menpora dan Jajaran Menteri Kabinet Kerja Hadiri Harlah ke-91 Nahdlatul Ulama

Rabu, 1 Februari 2017 | 16:06 WIB

Jakarta, NU Online
Menpora Imam Nahrawi didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menghadiri Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama yang ke-91. Harlah tersebut mengambil tema “Budaya Sebagai Infrastruktur Penguatan Paham Keagamaan” di Gedung  PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (31/1) malam. 

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, berharap pada Harlah NU ke-91 ini, NU dapat lebih bermanfaat tidak cuma bagi umat Islam, melainkan bangsa Indonesia.

"Mudah-mudahan NU lebih berguna dan bermanfaat bagi dua, ahlusunnah wal jamaah dan bangsa Indonesia," kata Kiai Said.

Menurut kiai asal Kempek, Cirebon ini, budaya-budaya lokal bisa diadopsi menjadi bagian dari hukum syariah sepanjang budaya dan adat-istiadat tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar ajaran Islam. 

“Dengan kata lain, proses akulturasi budaya atau sinkretisme budaya dan agama sangat mungkin terjadi dalam ajaran Islam,” ujarnya.

Rais Aam PBNU KH Maruf Amin dalam tausyiahnya mengatakan tanggung jawab kebangsaan dan kenegaraan merupakan bagian dari tanggungjawab NU sebagai organisasi besar keagamaan. Tanggungjawab yang utama adalah menjaga negara ini dari berbagai kemungkinan terjadinya konflik antara agama dan menjaga kerukunan dan toleransi antar agama. 

"Untuk mewujudkan itu harus ada komitmen kebangsaan bagi seluruh kekuatan masyarakat," katanya.

Peringatan harlah telah berlangsung sejak Senin (30/1) dengan pameran keris dan manuskrip, ngaji sejarah, dan pemutaran film pemenang Kompetisi Film Pendek Dokumenter dalam rangka Hari Santri. 

Hadir dalam kesempatan terbut Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Mensesneg Pratikno, Menaker Hanif Dzakiri, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Mensos Khofifah Indar Parawansa, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Staf Khusus Anggi Ermarini, Staf Khusus Zainul Munasichin. (Red-Kendi Setiawan)


Terkait