Jakarta, NU Online
Menteri Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir menyerahkan Surat Keputusan
pendirian Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo kepada ketum PBNU KH Said Aqil
Siradj. Serah terima SK ini dilakukan di kantor PBNU Lantai 3, Senin (6/8).
Dalam sambutannya
Mohammad Nasir mengingatkan agar UNU memperhatikan peningkatan kualitas sumber daya
manusia, terutama dosen yang akan mengajar di kampus ini. "Perguruan
tinggi persaingannya sangat ketat, perlu meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya, terutama dosen yang mengajar," kata Mohammad Nasir.
Walau demikian, dengan
adanya dukungan besar dari Ketua Umum PBNU, Mohammad Nasir optimistis bahwa UNU
akan berkembang dengan baik.
Penyerahan SK ini diterima
dengan bahagia oleh Kiai Said. Dalam sambutannya, kiai Said mengatakan bahwa
pendirian UNU Gorontalo merupakan bagian kecil dari semangat memajukan
peradaban Islam.
Peradaban Islam yang masyhur
pada zaman dulu, sempat mengalami kemandegan atau stagnasi. Hingga saat ini
peradaban Islam disebut tidak secemerlang zaman dahulu. Padahal khazanah
keilmuan di dalam peradaban Islam sangat kaya dan pernah menjadi pusat peradaban
dunia.
Kiai Said menyebut
sejumlah tokoh Islam yang masyhur pada zamannya seperti Ibnu Sina, Ibnu Arabi,
Imam Ghazali dan tokoh lain sebagai simbol kebesaran peradaban Islam pada masa lampau. Sayangnya peradaban cemerlang itu berhenti dan
tidak berkembang. Sementara peradaban keilmuan di luar Islam justeru semakin
baik dan meinggalkan peradaban Islam saat ini.
“Mendirikan UNU ini
adalah bagian dari ‘melanjutkan masa kejayaan peradaban Islam'. Peradaban Islam
tidak akan baik kalau pendidikannya tidak kita bangun senidiri,” ujar Kiai
Said.
Pendirian peradaban
Islam ini disebut sebagai bagian dari tanggung jawab Nahdlatul Ulama sebagai
organisasi Islam terbesar. Untuk uran pendidikan, NU tidak bisa menunggu pihak
lain mendirikan pendidikan untuk NU. “Kalau mau baik, kita tidak bisa
menyerahkan pada orang lain, harus kita lakukan sendiri,” lanjutnya. (Ahmad
Rozali)