Miliki Arti Mendalam, Prof Quraish Shihab: Jangan Anggap Enteng Nama
Ahad, 21 November 2021 | 07:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Studi Qur’an (PSQ), Prof HM Quraish Shihab melarang kita menganggap enteng sebuah nama. Sebab, hal ini mengingat pentingnya nama yang memiliki arti mendalam.
Prof Quraish menyampaikan hal tersebut dalam bincang-bincang bersama sang putri, Najwa Shihab pada acara Shihab dan Shihab, yang tayang Sabtu (20/11/2021).
Ia menerangkan bahwa sebuah nama akan mempengaruhi seseorang dan orang lain. Karena nama yang dipilih biasanya bermakna baik atau nama tokoh yang dikagumi agar anak dapat meneladani sosok itu.
“Nama dapat menjadi sebuah doa. Namun, di sisi lain nama juga akan berpengaruh untuk orang yang menyapanya atau orang yang ditemuinya,” terang pengarang Tafsir Al-Misbah itu.
Prof Quraish menambahkan, nama dapat menjadi jangkar optimisme. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw melarang orang-orang memberi nama yang buruk pada anaknya.
“Jangan memberikan nama yang bisa memberi kesan buruk bagi seseorang, itulah sebabnya nama mengandung doa. Maka pandai-pandailah dalam memilihnya,” tandas Doktor jebolan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini.
Perlu diingat, sambung dia, ada dua nama yang terlarang untuk disandang oleh manusia, yaitu Allah dan Rahman. Karena itu sudah menjadi salah satu etika dalam konteks menyucikan Tuhan.
“Nama Allah dan Rahman memang hanya khusus untuk Allah SWT. Sehingga itu tanda yang menunjuk kepada Tuhan. Itulah sebabnya pemilihan nama tidak perlu dan tidak harus mengambil nama dari Al-Qur’an. Tetapi, hendaknya memberi nama yang berkesan baik,” tuturnya.
Nama sebagai Tanda
Cendekiawan Muslim kelahiran Sidengreng Rappang, Sulawesi Selatan, itu mengatakan bahwa nama merupakan sebuah tanda untuk mengenal di balik sebuah makna yang tersirat.
“Bisa diambil contoh, bandara di Jakarta kenapa diberi nama Soekarno Hatta, itu karena sebagai pengingat, penghormatan supaya nama tokoh tersebut kekal abadi,” ungkapnya.
Menurut Prof Quraish, salah satu tujuan memberikan nama adalah untuk mengabadikan. “Itu sebabnya kita mengucap basmalah sebelum melakukan kegiatan, karena dengan mengucap nama Allah maka apa yang kita lakukan menjadi abadi,” jelasnya.
Ia menuturkan, jika tidak dikenang di dunia, paling tidak dapat abadi ganjarannya ketika di akhirat karena menyebut nama Allah. Ia berpesan agar pandai-pandai memilih nama, sehingga tidak menggabungkan dua nama yang bertolak belakang.
“Pahami artinya dan jadikan nama itu mudah diucapkan, mudah diingat, sekaligus doa bagi yang bersangkutan. Itu akan menjadikan anak lebih percaya diri,” pungkas Prof Quraish.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori