MTQ Nasional Ke-28 Verifikasi Sidik Jari dan Pengambilan Maqra Virtual
Jumat, 13 November 2020 | 18:00 WIB
Padang, NU Online
Panitia Musabaqoh Tilawatil Qur'an Nasional (MTQN) ke-28 memanfaatkan teknologi perekaman sidik jari untuk mengidentifikasi peserta yang akan bermusabaqah. Verifikasi sidik jari dilakukan sejak peserta melakukan daftar ulang.
Ketua Panitia Pusat MTQ Nasional ke-28 Juraidi menyebut penggunaan teknologi itu guna menjaga sportivitas dalam proses gelaran MTQ.
"Penggunaan teknologi ini untuk menjaga spirit sportifitas, integritas, dan kredibilitas penyelenggaran MTQ," ujar Juraidi, Jumat (13/11), sebagaimana dilansir Bimas Islam.
Sementara itu, Ali Sibro Malisy, panitia MTQN Ke-28, menegaskan teknologi yang diterapkan tersebut dapat mencegah adanya perbedaan antara peserta pendaftar dan penampil.
"Ketidaksinkronan antara peserta yang mendaftar dan saat tampil tidak mungkin dijumpai dengan adanya penggunaan sidik jari," katanya di Asrama Haji Kota Padang, Padang, Sumbar, Kamis (12/11) malam.
Ali menjelaskan bahwa perekaman sidik jari tersebut dilakukan saat peserta melakukan daftar ulang. Pencocokan perekaman akan digunakan saat peserta akan tampil.
"Peserta yang sudah mengikuti MTQ tahun lalu otomatis sudah terekam dalam database. Peserta baru harus melakukan perekaman. Ini upaya kita untuk memvalidasi kepesertaan," tambahnya.
Saat pelaksanaan musabaqah, lanjutnya, seluruh peserta di semua cabang diberikan nomor urut yang sekaligus nomor tampil. "Nomor urut sekaligus nomor tampil. Peserta putri dengan nomor ganjil. Peserta laki-laki dengan nomor genap," ungkap Ali.
Pengambilan maqra secara daring
Pengambilan maqra atau ayat yang akan dibaca peserta MTQ Nasional Ke-28 dilakukan secara daring. Ali Sibromalisi, Panitia MTQ Nasional Ke-28, menyampaikan, pengambilan maqra secara daring merupakan salah satu inovasi yang dilakukan untuk memenuhi anjuran jaga jarak guna mencegah penyebaran Covid-19.
"Kami berharap ada peningkatan kualitas. Kita menghadirkan beberapa inovasi pada penyelenggaraan MTQ Nasional ke-28 yang dilaksanakan di tengah pandemi, di mana kita harus menjaga jarak. Salah satunya pengambilan Maqra secara daring," tutur Ali saat ditemui di Asrama Haji Padang, Kota Padang, Kamis (12/11), sebagaimana dilansir Kemenag.go.id.
Lebih lanjut, Ali menjelaskan pengambilan maqra secara daring dilakukan 16 jam sebelum peserta tampil. Hal ini berbeda dengan pengambilan maqra pada MTQ Nasional sebelumnya yang dilakukan dengan pertemuan panitera dan perwakilan kafilah.
"Untuk pengambilan maqra yang dilakukan 16 jam sebelum tampil seperti pada cabang Tilawah Anak-anak dan lainnya dilakukan secara daring. Biasanya dilakukan pertemuan atara panitera dan perwakilan Kafilah," tambahnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan