Nasional

Mudah Dapatkan Informasi Inklusif, Ketua PBNU Ajak Gen Z Kembangkan Moderasi Beragama

Jumat, 26 Juli 2024 | 17:00 WIB

Mudah Dapatkan Informasi Inklusif, Ketua PBNU Ajak Gen Z Kembangkan Moderasi Beragama

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali pada diskusi Rembuk Ide El-Bukhari Institute bekerja sama dengan Islami.co di Outlier Cafe, Tangerang Selatan, Kamis (25/7/2024) (Foto: Haekal Attar/NU Online)

Tangerang Selatan, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali mengajak Generasi Z atau Gen Z untuk mengembangkan moderasi beragama di Indonesia. Pasalnya, Gen Z dinilai memiliki kemudahan informasi yang inklusif atau keterbukaan kelompok untuk toleransi dan menghargai budaya, termasuk informasi keagamaan.


"Acara Rembuk Ide ini sangat cocok buat Gen Z, terlebih konsep moderasi beragama sangat relevan dengan masalah keseharian generasi Z," katanya pada diskusi Rembuk Ide El-Bukhari Institute bekerja sama dengan Islami.co di Outlier Cafe, Tangerang Selatan, Kamis (25/7/2024).


Namun, menurut Savic, Gen Z juga rentan terhadap informasi yang tidak benar jika tidak bersikap kritis. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Ia mengamati peningkatan perdebatan agama yang sengit di kalangan Gen Z di dunia maya. Fenomena ini merupakan cerminan dari pencarian identitas dan ruang ekspresi bagi generasi muda.


Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mendampingi Gen Z agar mampu beragama dan berinteraksi di dunia digital dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi. 


"Gen Z secara umum moderat, tapi masalahnya usil; ciri zaman ini, komen di media sosial," jelasnya.


Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendis Kemenag, Thobib Al Asyhar mengatakan bahwa Gen Z mempunyai kecakapan digital dan semangat inklusivitas generasi ini menjadikannya aset berharga dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Pentingnya Generasi Z sebagai agen moderasi beragama tidak bisa dipungkiri. Anak muda zaman sekarang sangat ingin menjadi toleran dan dekat dengan teknologi. Ini sangat relevan dengan karakteristik Generasi Z yang fleksibel, mudah beradaptasi, dan sangat akrab dengan dunia digital," katanya di acara yang sama.


Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, kata Thobib, Gen Z memiliki akses yang sangat luas terhadap informasi. Namun, kemudahan akses ini juga membawa tantangan, yaitu potensi terpaparnya informasi yang tidak benar atau bahkan provokatif.


Meski demikian, lanjut Thobib, sisi positif dari kecakapan digital Gen Z adalah kemampuan mereka dalam mengelola informasi dengan cepat dan efektif. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjadi jembatan penghubung antar-berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok agama yang berbeda.


"Generasi Z dapat memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan toleransi," tambah Thobib.