Nabil Haroen: Atasi Polusi Udara Jakarta, Tidak Cukup WFH
Selasa, 29 Agustus 2023 | 22:00 WIB
Jakarta, NU Online
Kebijakan Work from Home (WFH) atau kerja dari rumah dianggap tidak cukup untuk mengatasi polusi udara yang saat ini melanda Jakarta. Harus ada kebijakan yang mendorong perubahan fundamental untuk mengatasi persoalan tersebut.
Hal itu disampaikan anggota Komisi IX DPR, M Nabil Haroen, menanggapi polusi udara Jakarta dan gagasan WFH.
“Saya mengapresiasi langkah cepat untuk mengamankan karyawan-karyawan atau pekerja dari ancaman polusi. Tapi, harus ada langkah taktis untuk mengurangi polusi,” kata Nabil Haroen kepada NU Online, Selasa (29/8/2023).
Menurut dia, masyarakat Jakarta dan sekitarnya harus mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan juga mengurangi polusi dari industri di kawasan sekitar Jakarta. Langkah lainnya adalah meningkatkan penanaman pohon-pohon di kawasan-kawasan untuk menyegarkan lingkungan.
Nabil juga menegaskan bahwa pemerintah, baik Pemprov DKI Jakarta maupun Pemerintah RI, di lintas sektor kementerian harus bekerja cepat dan efisien untuk menangani ancaman ini. Aturan drastis dalam penggunaan transportasi pribadi di kawasan DKI Jakarta harus ditingkatkan.
“Juga, agar meningkatkan kualitas dan kapasitas transportasi umum yang nyaman, aman, dan efisien bagi masyarakat pekerja di DKI Jakarta dan sekitarnya,” imbuh Ketua Umum PP Pencak Silat Pagar Nusa ini.
Untuk transportasi pribadi, lanjut dia, perlu disiapkan peraturan untuk mengurangi kebutuhan atas kendaraan pribadi, dengan misalnya peningkatan pajak kendaraan bagi keluarga menengah ke atas, serta pembatasan jumlah kendaraan yang dimiliki.
“Peraturan tahun kendaraan yang bisa masuk ke kawasan-kawasan tertentu di DKI Jakarta juga perlu disiapkan kebijakannya,” ujar pria asal Magelang, Jawa Tengah ini.
Di sisi lain, Nabil mengusulkan, adanya CSR Lingkungan dan Kebijakan Pajak bagi perusahaan otomotif. Pemerintah Indonesia perlu mengkaji perubahan pajak bagi perusahaan-perusahaan otomotif yang pasarnya besar di Indonesia, terutama di sekitar area Jakarta.
“Ini akan mendorong perusahaan-perusahaan otomotif tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar semata. Tetapi, juga ada tanggung jawab sosial dan lingkungan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Nabil mengatakan polusi udara di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, cenderung berbahaya bagi kesehatan. Ini berdampak bagi lebih dari 10 juta warga yang tiap hari bermukim dan atau yang bekerja di Jakarta.
“Tentu saja, ini merupakan ancaman kesehatan bersama, yang harus dipikirkan secara serius,” tandas Nabil.