Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beserta Nahdliyin di seluruh Indonesia bahkan di mancanegara serentak membaca Shalawat Nariyah, Ahad (21/10).
Pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah ini sudah dilakukan untuk keempat kalinya. Pada tahun-tahun sebelumnya sejak tahun 2015, hal yang sama juga dilakukan oleh Nahdliyin di seluruh Indonesia.
"Tiga tahun lalu secara istikomah kita alhamdulillah diberi kelancaran saat melakukan pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah serentak di seluruh Indonesia. Tahun ini kita juga melibatkan teman-teman PCINU di seluruh dunia. Jadi insyaallah Nahdliyyin akan mengguyur langit, bukan saja langit Indonesia, namun juga langit dunia, dengan lantunan Shalawat Nariyah," jelas Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zaini, Sabtu (20/10) pagi.
Pembacaan 1 Milyar ini Shalawat ditujukan akan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang aman, makmur, adil, dan berkah. Lewat lantunan Shalawat Nariyah, segenap Nahdliyin diajak untuk mendoakan keselamatan bangsa, utamanya ditujukan untuk saudara-saudara sebangsa setanah air yang sedang tertimpa musibah seperti di Lombok, NTB, Bali, Donggala, Palu, Sigi dan wilayah lainnya.
"Kami di Nahdlatul Ulama memiliki cita-cita untuk menunaikan amanat pendiri NU agar terus berusaha menjaga harmoni dan kesejukan berbangsa. Kami ingin mewujudkan cita-cita baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur (negara yang aman damai sentosa dan dirahmati Allah)," lanjut Helmy.
Rencananya, acara pembacaan 1 Milyar Shalawat Nariyah ini akan dimulai pada pukul 19.00 serentak di masjid, pesantren, kampus, dan majelis-majelis pengajian.
Adapun titik pusat pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah akan dilangsungkan di Masjid An-Nahdlah Kantor Pusat PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta.
Sedangkan, apel akbar Hari Santri Nasional 2018 pada Ahad (22/10) digelar di Stadion Dadaha, Tasikmalaya. Amanat apel akbar tersebut akan disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan direncanakan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (Red: Kendi Setiawan)