Nasional

NU Bisa Bikin Almanak untuk Seribu Tahun

Jumat, 20 Juli 2012 | 05:30 WIB

Jakarta, NU Online 
“Nahdlatul Ulama bisa membikin almanak untuk seratus tahun ke depan. Jangankan seratus tahun, bahkan seribu tahun pun bisa. Karena orang NU pun juga menguasai ilmunya.”
<>

Demikian diungkapkan Ketua Umum Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama KH Ghazalie Masroeri, saat silaturahim lembaga, lajnah, dan banom di lingkungan NU dengan tema Menyambut Ramadhan 1433 H. Silaturahim ini bertujuan untuk menjelaskan kemungkinan perbedaan awal puasa yang mungkin terjadi.

“Orang selalu salah paham terhadap NU yang mengedepankan rukyat. Di zaman modern kok rukyat, bukan hisab. Itu kan tradisional. Orang seperti itu tidak tahu, justru NU itu gudangnya ahli hisab. Tapi ahli hisabnya NU pasti ahli rukyat. Saya juga perukyat, karena mata saya sudah begini, (kurang bsa melihat, red) jadi manager para perukyat.”

Di NU, sambung Kiai Ghazalie, berkumpul para ahli hisab, ahli rukyat, ahli astronomi, ahli fiqih. Mereka menyatu, kemudian mengadakan pertemuan-pertemuan untuk memprediksi penanggalan beberapa tahun yang akan datang. Mereka berpendidikan dalam dan luar negeri. 

“Ada yang dari London, ada dari Prancis, ada dari ITB, latar belakang mereka adalah pesantren-pesaantren NU,” tambahnya.

Hingga kini, sambung Ghazalie, Lajnah Falakiyah memiliki 500 cabang di seluruh Indonesia. Jika setiap cabang ada dua orang ahli hisab, setidaknya ada sekitar 1000 orang.

Di antara mereka juga menciptakan metode-metode baru misalnya Al-Mawaqit diciptakan Dr. Ir, Hafid. Ghazali Muhammad menciptakan Samrotul Fikr. Kemudian di antara mereka juga membuat karya tulis baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa Arab.

Kemudian Kiai Ghazalie bercerita tentang sejarah pendirian Lajnah Falakiyah. Menurutnya, lajnah ini didirikan pada tahun 1984. 

“Semula tugas-tugasnya ditangani langsung Syuriyah NU. Pada tahun itu, Wakil Rais Aam KH Rodhi Soleh punya gagasan membuat Lajnah Falakiyah, bukan Lajnah Hisab dan Rukyat. Jadi, mempunyai obsesi yang lebih jauh lagi. Lajnah Falakiyah bukan sekadar hisab dan rukyat.” 

“Ini ada Pak Hendro Setyanto, Pengurus Lajnah Falakiyah. Ia sudah merancang NUMO (Nahdlatul Ulama Mobil Observatory). Dengan NUMO kita bisa mendeteksi benda-benda langit yang lain.”

Selain itu, Kiai Ghazalie mengajak kepada seluruh banom, lajnah, dan lembaga Nahdlatul Ulama untuk bisa bekerja sama dalam pembuatan almanak.

 

Redaktur : Hamzah Sahal
Penulis    : Abdullah Alawi


Terkait