NU Care-LAZISNU Bekali 500 Santri di Bogor dan Bekasi Pemahaman Literasi Keuangan Syariah
Rabu, 4 Desember 2024 | 16:00 WIB
Literasi Keuangan Syariah dan kewirausahaan bagi para santri Pondok Pesantren Nurul Huda, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, November 2024. (Foto: NU Care)
Jakarta, NU Online
Edukasi dan literasi keuangan perlu dibagikan dan ditanamkan kepada para santri sejak dini. Untuk itu, NU Care-LAZISNU PBNU mengadakan kegiatan Literasi Keuangan Syariah dan kewirausahaan bagi para santri, di Pondok Pesantren Fajar Dunia Cileungsi, Kabupaten Bogor dan Pondok Pesantren Nurul Huda, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.
Kegiatan tersebut digelar selama tiga hari yakni pada 20-22 November 2024 juga mengusung semangat dalam memperkuat pemahaman santri tentang pengelolaan keuangan.
Wakil Direktur Fundraising NU Care-LAZISNU PBNU, Anik Rifqoh menerangkan kegiatan bekerja sama dengan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) Prudential Syariah berkolaborasi dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) atau Asosiasi Pondok Pesantren PBNU dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
"Ini bagian dari program kolaborasi kami di LAZISNU dengan Prudential Syariah dan juga lembaga, badan otonom, serta pesantren NU," kata Anik Rifqoh di kantor NU Care-LAZISNU PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).
Terkait tujuan kegiatan yang diikuti 500 santri ini, dia mengatakan, "Untuk membekali santri-santri dengan pengetahuan penting di dunia keuangan syariah juga kewirausahaan."
Sementara itu, perwakilan dari Prudential Syariah, Nurofiq Jahuri mengungkapkan edukasi dan literasi keuangan perlu ditanamkan sejak dini agar saat dewasa bisa dengan bijak mengelola keuangan.
“Edukasi dan literasi untuk santri ini penting ditanamkan sejak dini, untuk memahami keuangan syariah serta bagaimana cara mengelola keuangan dengan bijak," ujar Nurofiq.
"Harapan kami, dengan adanya literasi ini, santri bisa memahami pentingnya keuangan syariah," imbuhnya.
Adapun Pengurus RMI PBNU, Ahmad Shofie Azzaki menyampaikan harapannya dengan adanya kegiatan Literasi Keuangan Syariah bagi para santri.
"Kami berharap santri di seluruh Indonesia terus meningkatkan pemahaman mereka agar merdeka secara ekonomi, agar dapat memberikan kontribusi penting bagi bangsa," ungkapnya.
Pada kegiatan tersebut, perwakilan dari IPNU, M Ghulam Dhofir Mansur menjelaskan materi tentang kewirausahaan kepada para santri.
"Bahwa penting bagi para santri membangun jiwa wirausaha sebagai bekal hidup mandiri," terang Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Pusat IPNU ini.
Dia menambahkan bahwa IPNU pun punya program Lekas (Lembaga Ekonomi Kreatif Santri dan Pelajar), yang menjadi wadah untuk membina santri yang ingin belajar dan mengeksplorasi dunia usaha.
"Kami ingin mereka bisa menyalurkan ide-ide kreatif tentang wirausaha melalui wadah ini," pungkasnya.