NU Care-LAZISNU dan Kemenag Luncurkan Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat
Rabu, 29 November 2023 | 21:30 WIB
Sekretaris LAZISNU PBNU H Moesafa saat peluncuran Program Pemberdayaan Ekonomi Umat di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023). (Foto: LAZISNU)
Temanggung, NU Online
NU Care-LAZISNU dan Kementerian Agama meluncurkan program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat di Ash Shofwah Al Hidayah, Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023).
Sekretaris LAZISNU PBNU H Moesafa mengatakan peluncuran program tersebut dilangsungkan di Temanggung karena secara geografis Temanggung menjadi titik tengah dari Provinsi Jawa Tengah.
Dirinya mengatakan Program Pemberdayaan Ekonomi Umat dilatarbelakangi adanya diskusi yang sudah dimulai beberapa waktu lalu terkait bagaimana KUA tidak hanya mengurusi persoalan menikah. “Karena KUA sebagai ujung tombak agama di masyarakat bawah, maka lahirlah program pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya.
Dia menyebutkan ada beberapa skema dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Umat ini. Pertama, seluruh program yang ada di KUA ada yang berasal dari APBN. Kedua, dari APBN dan dari LAZ. Ketiga, tidak ada pembiayaan dari APBN sama sekali, artinya dirancang sendiri dan dikerjasamakan dengan LAZ, salah satunya LAZISNU. “Dan LAZISNU masuk dalam skema ketiga,” ungkapnya.
Menurut Moesafa, program tersebut juga sesua dengan salah satu pilar program NU Care-LAZISNU, yakni NU Care Berdaya yakni program NU Care-LAZISNU yang berfokus pada peningkatan dan pemberdayaan ekonomi.
“Program kali ini masuk dalam pilar program yang ketiga yaitu NU Care Berdaya, yang berkonsentrasi pada pemberdayaan ekonomi, yang ujungnya akan ada peningkatan pendapatan yang berdampak pada kesejahteraan ekonomi, ada kenaikan kelas, dari kelas mustahiq menjadi kelas muzakki. Harapan besarnya seperti itu,” tegas Moesafa.
Sementara itu Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Waryono Abdul Ghafur mengatakan pihaknya menggandeng NU Care-LAZISNU sebagai lembaga pengelola zakat dalam implementasi Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Baca Juga
KUA Diharap Miliki Penyuluh Haji
Menurut Waryono, setelah Rakonas Zakat pada Februari 2023, sudah 51 Pengelola Zakat yang menyatakan komitmennya untuk mendukung program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat. Menurut Waryono, ada tiga skema kolaborasi Kemenag dan pengelola zakat dalam Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat. Pertama, BAZNAS atau LAZ menjadi pendamping program pada KUA. Kedua, BAZNAS atau LAZ memberikan bantuan pemberdayaan bagi mustahik program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat. Ketiga, BAZNAS atau LAZ bersama KUA mengusulkan program mandiri dan menginisiasi program bersama untuk mengoptimalkan peran KUA sebagai pusat layanan pemberdayaan ekonomi umat.
"Program ini dikerjakan bersama-sama antara pemerintah, pengelola zakat, dan pihak lainnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat melahirkan program-program lain berbasis zakat dalam memajukan ekonomi umat,” ujar Waryono.
Dia menegaskan Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat tidak sekadar sebagai proyek satu kali. Upaya pemberdayaan yang dilakukan pemerintah dan pengelola zakat dilakukan secara berkelanjutan. "Kami melihat ini sebagai awal dari serangkaian inisiatif untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif bagi kemaslahatan umat," tambahnya.
KUA, lanjutnya, dipilih sebagai subjek program karena merupakan struktur Kemenag yang layanannya bersentuhan langsung dengan masyarakat. Pemberdayaan ekonomi umat melalui KUA diharapkan dapat memberikan dampak yang nyata, khususnya bagi fakir dan miskin.
Kolaborasi Program Pemberdayaan Ekonomi Umat dilakukan di 6 Kabupaten di Jawa Tengah. Ada 11 KUA Kecamatan yang menjadi subjek program, yaitu: KUA Kecamatan Karangkobar, KUA Kecamatan Rakit, KUA Kecamatan Temanggung, KUA Kecamatan Dayeuhluhur, KUA Kecamatan Sidareja, KUA Kecamatan Kroya, KUA Kecamatan Kesugihan, KUA Kecamatan Cilongok, KUA Kecamatan Ajibarang, KUA Kecamatan Kalikajar, dan KUA Kecamatan Mirit.