NU Care-LAZISNU Terus Ajak Nahdliyin Bantu Warga Terdampak Erupsi Semeru
Selasa, 7 Desember 2021 | 10:00 WIB
Jakarta, NU Online
NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) terus mengajak masyarakat khususnya Nahdlyin untuk menyalurkan bantuan bagi warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.
Ketua NU Care-LAZISNU, M Wahib Emha mengatakan warga terdampak erupsi tersebut membutuhkan bukan hanya kebutuhan pokok, tapi juga untuk penangaan pascabencana ke depan.
"Sandang pangan dan papan bahan pokok dan bahan dasar seperti sembako, penanganan kesehatan, banyak diperlukan untuk buka dapur untuk pengungisan di Jatim," kata Wahib kepada NU Online, Senin (6/12/2021) malam.
Untuk itu ia mengajak Nahdliyin agar dapat menyumbangkan bagi warga terdampak berapa pun nilainya karena pasti akan berguna. Ia mengingatkan bahwa berdasarkan hadist Nabi Allah swt akan senantiasa membantu seorang Muslim dengan keleluasan rezeki selagi Muslim tersebut membantu saudaranya yang kesusahan.
Penggalangan bantuan dilakukan NU Care-LAZISNU melalui nucare.id/program/pedulibencana.
Wahib juga menegaskan agar masyarakat tidak ragu-ragu menyalurkan bantuan melalui NU Care-LAZISNU sebab NU Care-LAZISNU diaudit secara Syariah dan oleh kantor akuntan public. NU Care-LAZISNU bahkan memperloleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan audit kinerja tahun 2020. “Predikat WTP ini tentu dapat membangkitkan filantropi serta kepedulian kepada masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya Wahib menjelaskan bahwa bencana erupsi Semeru terjadi di saat penanganan pandemi Covid-19 belum usai. Masyarat masih harus melaksanana protocol Kesehatan dan vaksinasi untuk pencegahan dan memotong penyebaran Covid-19. Pada saat bersamaan siklus kebencanaan meningkat sebagaimana dilaporan BMKG, akan terjadi intensitas hujan di wilayah seluruh Indonesia.
"Pada saat itu belum selesai, Gunung Semeru di Jawa Timur mengeluarkan lava atau wedus gembel serta kabut asap, ini sangat berpengaruh kepada warga di Lumajang dan sekitarnya,” kata Wahib.
22 orang meninggal dunia, 2 ribu orang mengungsi
Sementara itu, Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melaporkan jumlah korban jiwa akibat letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur hingga Senin (6/12/2021) malam mencapai 22 orang.
"Rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan delapan orang di Kecamatan Candipuro," kata Abdul Muhari dalam siaran pers di Jakarta, Senin malam.
Abdul mengatakan jumlah korban luka-luka seperti luka bakar maupun cedera hingga pukul 20.15 WIB sebanyak 56 orang, dan 22 warga lainnya dilaporkan hilang. Adapun jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004 orang. Para pengungsi tersebar berada di 19 titik pengungsian di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, dan Pasirian. Jumlah penyintas terbanyak berada di Kecamatan Candipuro sebanyak 1.136 orang, Pasirian 563 orang, dan Pronojiwo 305 orang.
Saat ini korban selamat diungsikan menuju sejumlah lokasi aman, di antaranya Kecamatan Candipuro (Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Dusun Kajarkuning di Desa Sumberwuluh dan Kantor Camat Candipuro).
Selain dampak korban jiwa, kata Abdul, guguran awan panas Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan di sektor permukiman, pendidikan maupun sarana dan prasarana. Petugas posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material, dengan data sementara rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit, dan jembatan putus berjumlah satu unit yaitu Jembatan Gladak Perak.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Alhafiz Kurniawan