Pekalongan, NU Online

Kirab Satu Negeri (KSN) yang dihelat Gerakan Pemuda Ansor dari lima titik terluar Indonesia merupakan karya yang sangat luar biasa untuk negeri tercinta Indonesia. 

Ketika akhir-akhir ini Indonesia dicoba digoyang oleh sekelompok orang maupun golongan yang tidak bertanggung jawab, Ansor dan Banser selalu tampil terdepan dalam mengawal dan menjaga bangsa dan negara tercinta Indonesia karena ini merupakan amanah yang diberikan oleh muassis (pendiri) Nahdlatul Ulama yang harus tetap kita junjung tinggi sampai akhir hayat.

Demikian disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalonngan Jawa Tengah H Muhtarom saat menerima panji-panji (KSN) bersama Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz di Gedung Aswaja, Ahad (7/10) sore.

"Ansor dan Banser dalam hal ini Keluarga Besar NU merupakan penjaga utama NKRI. Hal ini tidak bisa dielakkan, kita difitnah, dicaci maki dan dibombardir di media sosial. Akan tetapi kita harus tetap tegar dan kuat menjalankan amanah dan kita tunjukkan bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah," ujarnya.

Dikatakan, jika upaya persuasif tidak berhasil dan mereka tetap mengganggu bangsa dan rakyat Indonesia, maka pemuda NU harus siap di garda terdepan untuk membela NKRI.

Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Pekalongan M. Shodiq kepada NU Online menjelaskan, Kirab Satu Negeri (KSN) yang melewati Kota Pekalongan adalah jalur kirab dengan start dari Meraoke Papua.

Dikatakan, rute yang dilalui setelah tiba di Kota Semarang, yaki Kendal, Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang dan finish di Yogyakarta.

"Kegiatan di Kota Pekalongan setelah sampai di Gedung Aswaja, akan dikirabkan keliling kota dan finish di Gedung Kanzus Shalawat untuk serah terima kepada penerima estafet berikutnya Ansor Kabupaten Pekalongan," jelasnya.

Penerimaan panji-panji KSN di Gedung Aswaja selain disaksikan Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz, juga diikuti oleh jajaran pengurus Badan Otonom NU Kota Pekalongan, yakni Muslimat, Fatayat, IPNU, dan IPPNU, pelajar dan santri Kota Pekalongan. (Muiz)