Orang Pintar Tak Mencari Duit, Duit Mencari Orang Pintar
Selasa, 6 Desember 2022 | 13:00 WIB
Ketua PBNU Prof Mohammad Mukri saat memberi sambutan pada wisuda ke-3 mahasiswa dan mahasiswi UNU NTB di Hotel Lombok Raya NTB, Selasa (6/12/2022). (Foto: Istimewa)
Mataram, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Mohammad Mukri mengatakan bahwa orang yang berilmu memiliki klaster sendiri di hadapan Allah swt. Hal ini sudah ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11 yang menyebut bahwa orang yang memiliki ilmu akan diangkat derajatnya melebihi yang tidak berilmu.
Dengan posisi lebih ini, maka menurut pria yang merupakan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar jawa Timur ini, orang yang pintar (berilmu) tak perlu khawatir dengan masalah finansial.
“Orang yang pintar itu rumusnya tidak mencari duit. Duit mencari orang pintar,” kata Prof Mukri saat memberi sambutan pada wisuda ke-3 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) di Hotel Lombok Raya NTB, Selasa (6/12/2022).
Jadi, menurut dia, jika ada orang pintar tapi miskin, maka ia tidak masuk dalam kategori pintar. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menemukan kebodohan. “Bodoh itu harus ditemukan. Ketemunya kalau kita bodoh, ya dengan pintar,” ungkapnya.
Prof Mukri pun memotivasi para lulusan UNU NTB untuk terus menggali potensi diri untuk menjadi orang yang pintar. Namun ia mengingatkan, agar kepintaran yang dimiliki juga harus diimbangi dengan kecerdasan rohani sehingga bisa mengarahkan kepintaran yang dimiliki kepada hal-hal yang baik.
Dalam Surat Al-Alaq disebutkan kata Iqra’ (membaca) sebagai upaya untuk menjadi pribadi yang cerdas. Kemudian di akhir ayat disebut wasjud waqtarib (Bersujudlah dan mendekatlah). Hal ini menggambarkan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk belajar menjadi pintar namun juga memiliki kedekatan dengan Allah melalui sujud.
“Sarjana jangan sampai tidak sujud. Jangan sampai tidak shalat,” imbau Prof Mukri kepada para wisudawan.
Ia mengajak para wisudawan untuk menjadi generasi yang mampu memberi manfaat bagi bangsa, negara, dan agama. Ia tidak menginginkan para generasi muda saat ini menjadi generasi yang tidak berguna.
Menurut Prof Mukri, wisuda bukanlah akhir segalanya. Wisuda menurutnya adalah aktivitas formal dan banyak orang hebat tanpa wisuda dan berpendidikan formal. Hal ini karena mereka senang belajar.
“Orang hebat dan sukses itu karena senang belajar, senang iqra, senang membaca,” ungkapnya pada acara yang disiarkan langsung YouTube ASM Channel, Selasa (6/12/2022).
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori