Nasional

Pagar Nusa Sidoarjo Unjuk Kebolehan Sambut Kirab Resolusi Jihad

Jumat, 14 Oktober 2016 | 22:46 WIB

Pagar Nusa Sidoarjo Unjuk Kebolehan Sambut Kirab Resolusi Jihad

Kirab Resolusi Jihad NU disambut di Sidoarjo.

Sidoarjo, NU Online
Tim Kirab Resolusi Jihad NU di hari kedua tiba di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (14/10) malam. Tim diterima panitia lokal dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo di Pendopo Kabupaten.

Begitu masuk ke halaman Pendopo, ribuan siswa dan mahasiswa, serta perwakilan banom dan lembaga di bawah PCNU Sidoarjo menyambut dengan wajah penuh suka cita. Lantunan solawat tak henti-hentinya mereka perdengarkan, hingga Tim akhirnya dibawa ke tempat atraksi pendekar Pagar Nusa Sidoarjo.

Tim pun terpukau saat anggota pendekar Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa meledakkan petasan dengan ledakan tinggi di atas tubuh mereka, namun para pendekar itu tidak cedera sedikit pun. Dalam waktu berdekatan, pendekar Pagar Nusa juga terbukti berhasil memutuskan rantai besi yang melilit tubuh mereka.

Selanjutnya, Tim segera masuk ke dalam pendopo untuk mengikuti upacara penyambutan. Ketua PBNU KH M. Salim Aljufri berkesempatan memberikan sambutan mewakili PBNU. Ia menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada jajaran Pemda Sidoarjo yang mendukung kegiatan kirab dengan mengizinkan Tim Kirab menyinggahi Sidoarjo, bahkan menjadikan Pendopo Kabupaten Sidoarjo sebagai tempat upacara penyanbutan.

Selanjutnya, ia mengatakan terkait dengan pelaksanaan kirab yang merupakan salah satu agenda dalam dalam peringatan Hari Santri Nasional. Santri bukan sekadar orang-orang yang turut berada di Indonesia, tapi juga sebagai penentu Kemerdekaan RI.

Santri juga bukan sekadar pelajar, tetapi juga tulang punggung dan berada di  garda terdepan dalam membentengi bangsa dari berbagai  keruntuhan moral. Menurut Kiai Salim saat ini banyak terjadi kejahatan terorisme, penyalahgunaan narkoba, dan penyimpangan perilaku seksual. Semua keruntuhan moral itu harus dicegah dan dihadapi dengan iman. Dan santri harus berdiri paling depan dalam mengatasinya.

Kepada para peserta kirab, ia berpesan bahwa ajang kirab juga merupakan pendidikan politik. Peserta kirab dengan mengunjungi berbagai daerah, akan menemui masyarakat yang ternyata adalah warga NU. Artinya NU ikut menentukan jalannya bangsa ini.

Kiai Salim lalu mengingatkan bahwa peserta kirab yang merupakan generasi muda tak lain adalah pemimpin di masa mendatang, di mana tanggung jawab menjaga moral bangsa Indonesia berada di tangan mereka.

“Nahdlatul Ulama adalah pelopor dunia Islam. Saat ini kiblat dunia Islam adalah Indonesia, salah satunya karena kerukunan yang ditunjukkan warga Islam Indonesia. Jangan sampai dihancurkan apa yang sudah dijalin NU selama ini,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Sidoarjo KH Abdi Manaf juga memberikan sambutan. Menurutnya NU dan NKRI tak bisa dipisahkan. Dibuktikan dengan di setiap acara NU selalu dinyanyikan dua lagu yakni Indonesia Raya dan Syubbanol Wathon. Lagu Syubbanol Wathon yang diciptakan Abdul Wahab Chasbullah, adalah lagu tentang cinta tanah air. Lagu itu diciptakan tahun 1934, jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.

Kepada peserta kirab, KH Abdi Manaf menitipkan pesan untuk PBNU. Bahwa NKRI adalah harga mati, sehingga apabila ada kelompok gerakan yang ingin merongrong NKRI, agar disampaikan kepada pemerintah bahwa melompok itu adalah bagian dari musuh NU.

“Tentu adalah hal yang tidak diinginkan bahwa akan ada Resolusi Jihad jilid 2. Tetapi bila itu terjadi NU harus siap bergerak,” cetusnya.

Dari pihak Pemkab Sidoarjo, sambutan diberikan oleh Wakil Bupati Nur Ahmad Saifuddin. Ia pun menyampaikan rasa bangga karena tim kirab berkenan singgah di Sidoarjo.

Sidoarjo, tutur Wabup, tidak asing lagi dengan NU karena mayoritas warganya juga NU. Pendopo Kabupaten juga tidak asing lagi dengan kegiatan ke-NU-an, seperti dengan dan tahlilan. Ke depan Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (Ishari) sangat mungkin berpentas di Pendopo Kabupaten.

Dalam peringatan Hari Santri 2016, Kabupaten Sidoarjo juga melakukan sejumlah kegiatan. Diantaranya Pameran Produk Santri dan Pameran Pesantren, Lomba baca kitab, pembacaan satu milyar shalawat Nariyah, pentas ketoprak santri dengan Lakon 'Resolusi Jihad'. Juga pihak Pemda sedang berkoordinasi dengan pihak terkait berkenaan dengan pelepasan ribuan balon udara.

Kegiatan lainnya adalah Festival Munajat Seribu Santri, pembacaan puisi dan jalan sehat santri yang bekerjasama dengan LP Ma'arif NU. Diperkirakan akan melibatkan 18 ribu peserta.

Pemkab Sidoarjo dalam kegiatan tersebut bersinergi dengan NU melalui banom-banom yang ada di bawahnya. Kepada Tim Kirab Wabup berharap Kirab Resolusi Jihad dan peringatan Hari Santri Nasional akan menjadi ajang penguatan cinta tanah air. (Kendi Setiawan/Fathoni) 


Terkait