Jakarta, NU Online
Umat Islam Indonesia yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji disunnahkan untuk menjalani ibadah puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah 1443 atau bertepatan dengan Sabtu (9/7/2022) esok.
Dalam menunaikan ibadah puasa Arafah ini, seorang Muslim Indonesia wajib niat pada Jumat (8/7/2022) malam Sabtu, sejak terbenamnya matahari hingga Sabtu (9/7/2022) pada saat terbit fajar.
Sebagaimana dilansir NU Online dalam tulisan yang berjudul Ini Lafal Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah, berikut ini niat puasa Arafah.
Baca Juga
Puasa Tarwiyah dan Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Baca Juga
Fadhilah Puasa Arafah
Orang yang pada malam hingga terbit fajar belum niat tetap boleh menjalankan ibadah puasa. Asalkan, orang tersebut belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, ataupun bersetubuh sejak terbit fajar hingga ia membaca niat. Niat ini boleh dilakukan hingga menjelang tergelincirnya matahari. Adapun niatnya adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Baca Juga
Kemuliaan Hari Arafah
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’âlâ.
Keutamaan
Puasa Arafah ini sangat dianjurkan. Sebab, paling tidak, orang yang berpuasa Arafah mendapatkan dua keutamaan yang sangat menguntungkan, sebagaimana dilansir NU Online pada tulisan berjudul Puasa Dzulhijjah: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya.
Pertama, siapa yang berpuasa pada hari Arafah akan dihapuskan dua tahun dosa-dosanya, yakni dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Hal tersebut sebagaimana disabdakan Rasulullah saw, bahwa “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).
Mayoritas ulama berpendapat, bahwa dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa-dosa kecil, sebagaimana diterangkan oleh Imam Nawawi dalam Syarah Muslim juz 3 (h. 113).
Kedua, orang yang berpuasa pada hari Arafah juga dibebaskan dari segala macam siksa neraka. Sebab, sebagaimana disebutkan Rasulullah saw dalam sebuah haditsnya, bahwa Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari Arafah dibanding hari-hari lainnya.
"Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).
Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin