Para Profesor Didorong Ciptakan Inovasi Bermanfaat bagi Masyarakat
Ahad, 21 April 2024 | 10:00 WIB
Sekjen Kemenag Muhammad Ali Ramdhani pada pengukuhan sejumlah guru besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sabtu (20/4/2024). (Foto: kemenag.go.id)
Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani meminta agar para profesor atau guru besar di perguruan tinggi menjadi teladan ilmu dan inovasi serta integritas moral. Ia berharap inovasi para guru besar berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat seiring terus bertambahnya jumlah guru besar di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).
"Dari hidup kita belajar dan dari belajar kita hidup. Nasihat orang tua: Orang terpelajar hanya pemilik masa lalu. Orang yang terus belajar yang akan menjadi pemilik masa depan," ujar Ali Ramdhani saat menyampaikan sambutan pada pengukuhan sejumlah guru besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sabtu (20/4/2024) dilansir kemenag.go.id.
Ia mengingatkan, UU No 24 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menyebut bahwa Guru Besar adalah jabatan akademik tertinggi. Namun, para guru besar jangan pernah berhenti dalam proses belajar dan meneliti.
"Para Guru Besar harus terus belajar, menemukan hal baru, mendedikasikannya buat mahasiswa dan selalu belajar, termasuk menjaga kebajikan. Satu satunya ilmu yang tidak tergerus dinamika waktu adalah kebaikan dan kebajikan," terangnya.
Ali Ramdhani juga mengingatkan bahwa guru besar akan menjadi rujukan mahasiswa dan masyarakat. Apa yang disampaikan akan menjadi referensi. Setiap kata guru besar adalah ilmu, perilakunya adalah teladan mahasiswa.
"Hati hati dalam berkata dan berperilaku. Setiap perilaku kita menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat kita," tegasnya.
Ia mengucapkan selamat atas pengukuhan sejumlah guru besar UIN Palembang. Kepada mereka, Ali Ramdhani berpesan akan air kehidupan. Menurutnya, sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Maka, Sekjen mengajak guru besar menghormati orang yang telah memberi air kehidupan.
Seorang ibu, kata dia, telah mendedikasikan lima jenis air penyangga kehidupan yang tergantikan. Pertama, ibu persembahkan air ketuban sebagai sarana janin tumbuh dan berkembang.
Kedua, ibu persembahkan air darah agar janin mampu tumbuh berkembang dengan baik. Ketiga, ibu persembahkan sari pati dalam rupa air susu. "Air ketuban, darah, dan air susu adalah sari pati kehidupan yang tidak pernah bisa digantikan," sebut Kang Dhani, sapaan akrabnya.
Keempat, ibu persembahan air keringat. Dia terus menjaga anak dengan keringat untuk dapat menjamin tumbuh kembang anak dengan baik. Kelima, ibu selalu mengawal kehidupan anaknya dengan air mata ketika melangitkan doa.
"Mari kita semua ucapkan terima kasih tertinggi pada orang yang telah memberikan air kehidupan pada kita," pesannya.
"Persembahkan hal sama kepada ayahanda kita. Sebab, kita juga tumbuh dan berkembang dari air kehidupan yang bersumber dari seorang ayah," tandasnya.