Jambi, NU Online

 

Pawai Ta’aruf dalam rangkaian Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah al-Hadits (STQH) Nasional ke-27 Jambi ini merupakan peristiwa kebudayaan yang luar biasa. Betapa kemudian nilai-nilai Al-Qur’an ketika membumi dalam kehidupan masyarakat kita kemudian merealitas menjadi peristiwa budaya.

 

“Dan yang kita saksikan tadi adalah bagaimana kemudian 34 provinsi tampil mengenalkan nilai-nilai budayanya, menyampaikan ke publik tentang inilah kita kapasitas yang dimiliki oleh mereka,” kata Direktur Penais Ditjen Bimas Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, kepada NU Online usai gelaran Pawai Ta’aruf, Senin (30/10/2023) sore.

 

Dari Pawai Ta’aruf yang tadi kita saksikan tadi, lanjut Zayadi, semakin memperkokoh kita semuanya bahwa MTQ bahwa STQ sesungguhnya adalah instrumen kelembagaan permanen dalam rangka penguatan moderasi beragama.

 

“Kenapa, karena salah satu dari sikap pribadi orang yang moderat adalah mereka yang akomodatif dengan budaya lokal dan kita saksikan bersama betapa kemudian budaya itu tidak hanya diakomodasi tapi melalui entitas STQ kemudian melalui entitasnya MTQ kemudian budaya itu kita kembangkan untuk disenafaskan dengan nilai-nilai Al-Qur’an,” tuturnya.

 

Oleh karena itu, pawai ta’aruf tersebut menurut mantan Kakanwil Kemenag Jawa Timur ini tidak sekadar gelaran STQ dan MTQ semata. Akan tetapi, ini merupakan pembudayaan nilai-nilai Al-Qur’an dalam realitas kehidupan umat manusia.

 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa ute Pawai Ta’aruf STQH dimulai dari Masjid Agung Al-Falah Jambi. Adapun finish-nya di Rumah Dinas (Rumdin) Gubernur Jambi.

 

Pantauan NU Online, puluhan kendaraan hias dari sejumlah kabupatan/kota dan provinsi di Indonesia memeriahkan pawai ta'aruf tersebut. Masing-masing perwakilan yang mengikuti pawai menggunakan atribut dan kendaraan hias serta menampilkan atraksi musik tradisional ciri khas masing-masing.

 

Kepada wartawan di sekitar lokasi, koordinator pawai ta’aruf Imron Rosadi dari Dinas Kominfo Kota Jambi mengatakan bahwa kegiatan itu diikuti oleh 21 kafilah.

 

“Sebanyak 21 terdiri dari perwakilan provinsi dan 7 berasal dari kabupaten/kota. Ada beberapa provinsi yang tidak mengikuti pawai karena mengalami sejumlah kendala,” kata Imron.

 

Ia berharap, dengan diadakannya pawai ta'aruf dapat menguatkan persaudaraan serta ikatan silaturahim yang terbangun antara provinsi dengan kabupaten di Indonesia. Selain itu, juga bisa membangun harmonisasi berbangsa dan bernegara.

 

Di panggung kehormatan di depan rumdin gubernur, Gubernur Jambi Al Haris tampak asyik menyaksikan pawai ta'aruf dengan antusias. Ia mengatakan bahwa ta'aruf ini menunjukkan semangat beragama yang masih sangat kuat di Indonesia.

 

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan fasilitas dan layanan dengan matang untuk persiapan pembukaan STQHN ke-27. “Kami juga akan mengajak para peserta untuk city tour dalam rangka mengenalkan kepada mereka destinasi wisata yang ada di Provinsi Jambi,” pungkas Gubernur Al Haris.