PBNU Beri Dukungan Penuh Pelaksanaan Kongres VI JQHNU di Jombang pada Akhir Juni 2024
Sabtu, 8 Juni 2024 | 09:00 WIB
Dari kiri ke kanan: Ketua Panitia Pelaksana Kongres VI JQHNU KH Jazim Hamidi, Ketua Umum JQHNU KH Saifullah Ma'shum, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Umum JQHNU Muhammad Ulinnuha. (Foto: dok. JQHNU)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf memberikan apresiasi beserta dukungannya pada penyelenggaraan Kongres VI Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh (JQH) NU di Pondok Pesantren Sains Tebuireng, Jombang pada 26-28 Juni 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Gus Yahya saat menerima kunjungan Panitia Penyelenggara Kongres VI JQHNU di Gedung PBNU, Jl Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Rabu (5/6/2024).
"Agenda JQH ini bagus. Saya apresiasi dan PBNU akan mendukung kongres JQH, silakan dilanjutkan," kata Gus Yahya.
Terlebih, Kongres VI JQHNU mengusung tema Transformasi Digital Pendidikan dan Dakwah Al Quran. Hal ini sejalan dengan agenda yang juga menjadi salah satu fokus utama program PBNU terkait transformasi digital.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum JQHNU KH Saifullah Ma'shum juga menyampaikan progres persiapan pelaksanaan kongres pada akhir Juni mendatang kepada Gus Yahya.
"Secara subtantif, kami telah menyusun semua draf materi kongres, seperti PD/PRT, program, rekomendasi, dan BMQ (Bahtsul Masail Qur'aniyyah)," tutur Kiai Saifullah.
Ketua Panitia Pelaksana Kongres VI JQHNU KH Jazim Hamidi menyebutkan bahwa BMQ merupakan agenda yang baru pertama kali dilaksanakan dalam Kongres JQHNU.
"Dalam sowan (kepada Gus Yahya) tadi kami juga sudah menyampaikan hal teknis terkait waktu, tempat, dan hal baru yang akan diusung dalam kongres yakni BMQ," ungkapnya.
Pada pelaksanaan kongres mendatang, akan hadir sejumlah tokoh yang memiliki dedikasi tinggi di bidang ilmu Al-Qur'an. Di antaranya Pendiri Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ) Prof Quraish Shihab, Qari KH Muammar ZA, dan Qariah Hj Maria Ulfah.
JQHNU juga akan memberikan penghargaan kepada tokoh dan lembaga yang berjasa besar dalam perkembangan ilmu Al-Qur'an di Indonesia.
"Setidaknya sudah ada empat belas kandidat penerima penghargaan, baik itu tokoh maupun lembaga yang berdedikasi tinggi terhadap ilmu Al Quran," ungkap Kiai Jazim.
Menurut Kiai Jazim, kelancaran penyelenggaraan Kongres VI JQHNU membutuhkan doa dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, ia memohon doa dan dukungan dari berbagai pihak karena kongres ini merupakan hajat bersama.